SRHI 8 NOVEMBER 2024 – AKUNTABILITAS DALAM ALKITAB

“Akan tetapi, Saudara-saudaraku, di atas semuanya itu, janganlah kamu bersumpah, baik demi langit, bumi, atau demi apa pun. Katakan “Ya” jika ya dan “Tidak” jika tidak* supaya kamu tidak dijatuhi hukuman.”
(Yakobus 5:12)

Pembaca SRHI yang dikasihi Tuhan, kita sering mendengar atau membaca kata “Akuntabilitas.” Karena itu penulis mencoba mencari apa itu Akuntabilitas dan apakah Akuntabilitas itu Alkitabiah atau hanya berlaku dalam perkara-perkara duniawi saja. Setelah penulis mencarinya melalui “Google,” penulis menemukan sebagai berikut:

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberi pertanggungjawaban atas tindakan dan kinerja yang dilakukan. Istilah akuntabilitas berasal dari bahasa Inggris, yaitu accountability yang berarti keadaan untuk dipertanggungjawabkan.

Akuntabilitas dapat diimplementasikan dalam berbagai hal, seperti: dalam Organisasi, merupakan kewajiban jabatan untuk memberi pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasan. Dalam pelayanan publik, merupakan prinsip yang meliputi kepastian dan ketepatan waktu pelayanan kepada masyarakat. Dalam akuntansi, adalah aktivitas untuk menghasilkan pengungkapan yang benar.

Akuntabilitas memiliki beberapa fungsi, di antaranya: alat monitor untuk mengevaluasi kinerja dan tugas yang dikerjakan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, serta mencegah penyalahgunaan kekuasaan, seperti korupsi.

Ada dua jenis akuntabilitas, yaitu akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas horizontal: Akuntabilitas vertikal adalah tanggung jawab atas tindakan dan keputusan kepada orang yang memiliki posisi lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah tanggung jawab atas tindakan dan keputusan kepada rekan yang setara dalam struktur organisasi.

Sekarang mari kita lihat apakah Akuntabilitas itu dalam Alkitab ada bahasa theologianya dan apakah Akuntabilitas itu Alkitabiah.

Pembaca SRHI yang dikasihi Tuhan, ternyata Alkitab menyatakan kepada kita bahwa Tuhan merencanakan agar kita sadar bahwa kita ini saling membutuhkan. Alkitab banyak bicara tentang akuntabilitas. Namun bagi kebanyakan dari kita, gagasan berbagi informasi pribadi terasa tidak nyaman dan tampak seperti pelanggaran privasi. Bertanggung jawab kepada orang lain sepertinya merupakan penghalang dalam mengejar kesenangan, kemakmuran, dan gengsi. Kebanyakan dari kita lebih suka menanggung sendiri dan tidak melibatkan orang lain dalam bisnis kita.

Namun demikian, Alkitab jelas menyatakan bahwa sebagai pengikut Kristus, kita harus saling mendukung dan bertanggung jawab satu terhadap yang lain. Akuntabilitas dalam tubuh Kristus adalah prinsip alkitabiah. Anggota gereja menerima tugas dan arahan pemimpin mereka: “Taatlah kepada para pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka karena merekalah yang menjaga jiwamu dan yang harus memberi pertanggungjawaban atasnya. Dengan demikian, mereka akan melakukannya dengan sukacita, bukan dengan berkeluh kesah karena hal itu tidak akan memberi keuntungan kepadamu.” Rasul Paulus memberi contoh bagaimana menerapkan akuntabilitas dalam pelayanannya. Ia melapor kepada gereja di Antiokhia yang mengutusnya. “Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.” (Kisah Para Rasul 14:26-27)

Yang sangat penting untuk diingat ialah bahwa terlepas dari posisi seseorang, setiap orang bertanggung jawab kepada orang lain. Hal ini berlaku bagi seluruh pengikut Kristus—mulai dari jemaat hingga para pemimpin. Tuhan Yesus sendiri menjadi contoh: Dia melayani Allah Bapa-Nya.

Dalam Yakobus 5:13-16, Rasul Yakobus, yang dipimpin oleh Roh Kudus, menulis: “Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira, baiklah ia menyanyi! Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Pembaca SRHI yang dikasihi Tuhan Yesus, mari mempraktikkan tindakan saling menghormati dan saling mengasihi sebagai pribadi yang telah diperbarui oleh Tuhan Yesus melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib.

(JET08112024)

Pokok Doa GBIK:

  1. Berdoa untuk jemaat GBIK terus bertumbuh dalam Kristus.
  2. Berdoa persiapan Hari Kehadiran Tertinggi di SM pada tanggal 10 November 2024.
  3. Berdoa untuk anggota masyarakat RI yang terikat kebiasaan judi supaya di lepaskan.

Pokok Doa Cabang IMANUEL, Rantau Prapat, Sumatera Utara

  • Doakan Pelayanan dan kesehatan Pdm. Rejeki Tambunan dan keluarga.
  • Berdoa untuk kesetiaaan jemaat Cab. Imanuel, Rantau Prapat untuk beribadah dan melayani.
  • Doakan kegiatan gereja KPW, Jam Doa,KMBI berjalan dengan baik dan banyak jemaat yang hadir.