“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.”
(Ams. 11:24-25)
Berdasarkan peribahasa “hemat pangkal kaya,” orang akan melakukan tindakan ekonomis dan penghematan yang luar biasa supaya menjadi kaya. Namun, peribahasa ini tidak berlaku bagi penulis Amsal, yang menegaskan bahwa murah hati adalah pangkal kaya. Sepertinya ini sungguh tidak masuk akal atau sangat mustahil, namun ini juga bukan teori, melainkan kenyataan yang terjadi dalam masyarakat (Ams. 11:24).
Mengapa bisa demikian? Apapun yang dilakukan orang semasa hidupnya pasti akan mendapatkan balasannya (Ams. 11:31). Orang murah hati dapat disamakan dengan orang yang menabung di bank dengan bunga yang tinggi sehingga bila tiba waktunya ia akan mendapat keuntungan (Ams. 11:17, 30). Dikatakan dengan bunga tinggi sebab akan ada balasan yang tidak ternilai harganya (Ams. 11:27). Berkat Tuhan akan dicurahkan atas anak-anak-Nya yang murah hati, dengan cara usaha dagangnya menghasilkan laba yang berguna baginya (Ams. 11:18) sehingga kelimpahan meliputinya (Ams. 11:25, 26). Sementara itu, orang yang tidak murah hati dengan alasan hemat akan mendatangkan malapetaka dan kutuk atas dirinya sendiri (Ams. 11:17, 26).
Sebagai orang percaya yang akan melakukan tindakan murah hati, harus memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip utama ini:
Kekayaan bukanlah segala-galanya, sehingga hidupnya tidak akan berantakan jika ia menganggap kekayaan itu bukan segala-galanya (Ams. 11:28).
Tindakan bermurah hati harus bersumber pada kerinduan untuk membagikan berkat yang sudah ia terima (Ams. 11:25).
Bermurah hati harus didasari sikap kerinduan agar orang lain mengalami, mempunyai, dan merasakan apa yang ia sendiri sudah terima (Ams. 11:26).
Mengejar kebaikan merupakan motivasi yang mendorong orang bermurah hati (Ams. 11:27).
Jadi, jika hidup kita diberkati dan makin melimpah, itu bukan karena umpan, tetapi karena Allah berkenan kepada hidup kita (Ams. 11:20). Mari berpikir mulai saat ini untuk bermurah hati berdasarkan prinsip Alkitab yang telah Tuhan ajarkan kepada kita. Amin.
(AP06112024)
Pokok Doa GBIK:
- Berdoa untuk pelaksanaan Ibadah doa Rabu, para jemaat banyak yang hadir dan doakan para pelayan.
- Doakan perjalanan pelayanan WBI ke Malang.
- Doakan pelaksanaan Program Pemerintah Kabinet Merah Putih.
Pokok Doa Cabang PURWONEGORO, Jawa Tengah
- Doakan kegiatan melatih Pemain Musik untuk melayani Persekutuan dan Kebaktian.
- Doakan agar Jemaat Setia untuk mengikuti Sekolah Minggu.
- Doakan Jemaat yang sedang merantau, kuliah/belajar/bekerja di luar kota.