SRHI 10 MAR 22 – CARA UNTUK BERBUAH BANYAK

“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.”
(Yoh. 15:2)

Dalam ilmu dan tehnik bercocok tanam serta budi daya tanaman buah, untuk menghasilkan tanaman buah yang dapat berbuah lebat, segar, dan enak rasanya, seorang petani akan melakukan berbagai upaya dan metode yang benar dalam masa perawatannya, apalagi setiap tanaman buah pasti memiliki perbedaan dalam masa berbuah. Cara yang paling umum dan sederhana agar tanaman buah dapat berbuah segar dan enak rasanya antara lain memberikan pupuk pada tanaman, memberikan nutrisi atau hormon perangsang buah, dan lain sebagainya, bahkan juga harus dilakukan adanya pemangkasan tanaman atau daun yang terlalu subur.

Demikian juga dalam kehidupan setiap orang percaya, dimana ia harus mengalami pertumbuhan dan menghasilkan buah yang nyata. Bahkan jikalau umat Tuhan tidak berbuah, maka ia harus dipotong dan dibersihkan-Nya (Yoh. 15:2). Dan satu hal yang harus dimengerti kita sebagai murid Kristus adalah benar-benar menyadari bahwa tiap langkah hidup kita diatur oleh Tuhan dan tangan kasih-Nya menuntun kita. Ia tidak membiarkan kita. Ia menyertai kita dengan kasih dan rahmat-Nya. Tetapi ada bagian yang Allah kerjakan dan ada juga bagian yang harus kita kerjakan sehingga setiap kita orang percaya dapat mengalami pertumbuhan iman secara baik bahkan dapat menghasilkan buah yang segar dan enak rasanya. Kita harus hidup begitu rupa bukan seperti orang bebal tetapi orang arif. Jika kita hidup arif, maka Tuhan mendapat kesempatan untuk menuntun kita, memberkati kita, membawa kita ke tingkat hidup rohani yang lebih tinggi dan pada akhirnya kita dapat memunculkan buah yang segar dan enak rasanya asalnya jangan biarkan hambatan demi hambatan termasuk kesuburuan daun ada dalam diri kita, dan relakan Tuhan memangkasnya.

Bagaimana caranya kita dapat barbuah segar atau dengan kata lain tidak membiarkan kesuburan daun menghalangi munculnya buah segar? Mari perhatikan dan belajar dari kisah raja Salomo yang tertulis di dalam 1 Raja-raja 11:1-8!

  1. Kita harus mempergunakan setiap kesempatan yang Allah sediakan
    Raja Salomo tidak mampu menggunakan kesempatan yang Allah berikan dengan baik ketika ia diurapi Allah melalui hamba-Nya, yaitu imam Zadox dan nabi Natan (1 Raj. 1:45) menjadi raja Israel melanjutkan ayahnya, Daud. Seharusnya ia membawa bangsa Israel penuh dengan kebajikan dan menyembah Allah, tetapi Salomo jatuh dalam dosa dan justru ia mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain (1 Raj. 11:4-10). Ia membiarkan dedaunan tumbuh subur dalam dirinya sehingga ia tidak mampu memunculkan buah yang segar. Mari pergunakan kesempatan yang ada karena kesempatan tidak selalu ada (Efs. 5:16).
  2. Kita harus berserah pada Tuhan dan mencari kehendak-Nya

    Kehidupan Salomo setelah diurapi menjadi raja Israel dan selama menjadi raja Isarel sangatlah jauh berbeda. Ketika awal ia menjadi raja Israel hidupnya penuh dengan penyerahan diri dan mencari kehendak Tuhan. Ia hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; Ketika di Gibeon mempersembahkan korban, Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam mimpi untuk meminta apa saja dari Tuhan dan ia tidak meminta apapun kecuali hikmat dari Tuhan (1 Raj. 3:2-15). Tetapi setelah berjalannya waktu menjadi raja Israel, ia telah dipenuhi nafsu dunia dan mencari kesenangan diri meskpiun itu larangan Tuhan (1 Raj. 11: 33); ia mencintai perempuan asing, menikahi perempuan asing, dan hidup penuh nafsu kedagingan (1 Raj. 11:1-3). Salomo membiarkan benalu kehidupan menggerogoti kehidupannya sehingga ia tidak memunculkan buah segar dan enak rasanya.

Jadi Saudara, kita sebagai murid Tuhan hendaknya belajar dari pengalaman raja Salomo dan kita senantiasa menunjukkan buah nyata dalam setiap kehidupan kita.  Dan mari intropeksi diri kita masing-masing, jikalau buah yang kita harapkan tidak muncul, jangan-jangan kita dipenuhi benalu atau dedaunan yang bertumbuh subur. Segeralah pangkas dan buang jauh-jauh dan gunakan kesempatan kita untuk berbuah ini dengan berserah pada Tuhan serta mencari kehendak-Nya. TuhanYesusmemberkati.
(AP10032022)

Pokok Doa:

  1. Doakan pemerintah menyiapkan kebutuhan pokok masyarakat tercukupi dan tidak ada oknum yang bermain menimbulkan keresahan dan mengganggu keamanan di Indonesia;
  2. Doakan GBIK mengelola dan membimbing dan mendewasakan gereja cabang hingga berdiri sendiri dan pos PI menjadi gereja cabang serta membuka tempat baru dengan hikmat dan pimpinan Tuhan sehingga nama Tuhan dipermuliakan;
  3. Doakan jemaat GBIK yang merindukan buah hati mendapatkan anak, yang menambah suka cita dan kebahagiaan dalam keluarga.

Pokok Doa Cabang IMANUEL, Rantau Prapat, Sumatera Utara:

  1. Doakan ulang Tahun Gereja GBIK Cab Rantauprapat bulan april dan memberikan hadiah untuk gereja berupa Kursi 20 pcs dengan menggunakan Janji iman;
  2. Doakan kegiatan gereja baik jam doa, PBI, WBI, KPW, KMBI dan sekolah minggu agar jemaat semakin giat didalamnya;
  3. Doakan rencana Jam doa semalaman pada tgl 15-16 mei, mengikuti kegiatan Induk GBIK;
  4. Doakan rencana retret rohani Gereja bulan Juni 2022 yang akan mengunjungi MONUMEN PENGINJIL PERTAMA KETANAH BATAK TOBA LYMAN DAN MUNSON dari Gereja Baptis yang ada di Lobu pining, kiranya jemaat mendukung dan dana dana tercukupi;
  5. Doakan kondisi kesehatan jemaat;
  6. Doakan jemaat yang sedang dalam pergumulan keluarga dan mencari pekerjaan, agar Tuhan bukakan jalan.