SRHI 30 SEP 20 – ALLAH MENGASIHI ORANG YANG RENDAH HATI

“Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati”
(Yak. 4: 6)

Tepat 55 tahun yang lalu bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berduka karena peristiwa tragis pemberontakan G 30 S/PKI. Kita wajib bersyukur karena pemberontakan itu berhasil dipadamkan, dan semua yang terlibat diamankan, walaupun telah memakan korban “Pahlawan Revolusi.” Sekarang ini, banyak penafsiran yang berbeda menyikapi peristiwa pemberontakan dan penumpasan terhadap pemberontakan itu. Terkadang perbedaan itu mengarah kepada persoalan tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Di sini diperlukan sikap rendah hati agar tidak semakin memperuncing persoalan yang ada.

Kata “Congkak” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bersinonim dengan kata sombong, pongah, angkuh, jemawa, yang artinya merasa dan bertindak dengan memperlihatkan diri sangat mulia. Sikap ini sangat berlawanan dengan rendah hati artinya tidak sombong atau dalam Alkitab dikatakan dengan “menganggap orang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri” (Flp. 2:3). “Allah menentang orang yang congkak”, ini berarti siapapun orang tidak terkecuali sudah percaya Tuhan Yesus atau belum, mereka berdiri di pihak yang berlawanan dengan Allah. Jika demikian berarti mereka adalah musuh Allah, musuh Allah berarti berada di belakang kuasa gelap.

Sebaliknya ayat tersebut di atas (ayat yang menjadi nats hari ini) mengatakan “tetapi mengasihi orang yang rendah hati”. Ini adalah sesuatu yang istimewa, orang yang rendah hati dikasihi Allah. Dikasihi suami atau isteri itu biasa, orangtua mengasihi anak atau anak mengasihi orangtua itu biasa. Namun orang dikasihi Allah, berarti orang tersebut luar biasa di hadapan Allah. Sekalipun Allah mengasihi semua orang, tetapi kasih Allah begitu istimewa bagi orang yang rendah hati, karena menuliskannya secara khusus dalam ayat tersebut di atas. Pastilah ada suatu kebanggaan tersendiri orang yang rendah hati dikasihi Tuhan, tetapi janganlah kebanggaan itu dinyatakan secara berlebihan, karena kalau itu terjadi sudah menggerogoti sikap rendah hati yang dimilikinya.

Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, itu sebabnya kebanggaan karena dikasihi Allah hendaknya semakin membuat kita tahu diri, siapakah kita sejatinya. Kita adalah orang berdosa yang dikasihi Allah bukan karena kehebatan kita, tetapi anugerah Allah yang membuat kita bisa menjadi seperti itu. Jauhilah sikap congkak dan jalani hidup yang rendah hati demi kemuliaan nama-Nya.
(RI30092020)

Pokok Doa:

  1. Doakan Para dokter Perawat Tenaga Medis yang mengalami kelelahan mintal serta keterbatasan yang bekerja melampaui batas-batas atau standar kerja tetap semangat Tuhan memberkati;
  2. Doakan GBIK tetap konsisten dalam mendewasakan , memelihara iman jemaat di tengah dinamika saat ini tetap berpegang pada Firman Tuhan;
  3. Doakan Jemaat GBIK yg lemah imannya karena menghadapi tantangan hidup amat berat , diluar jangkauan pemikiran nya Tuhan memberi kekuatan dan ikut campur tangan sehingga dapat menyelesaikan dg kuat kuasaNya.