SRHI 4 Mei 20 – PENCOBAAN DAN KEBAHAGIAAN

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

(Yak. 1:2-4)

 

Benar kata banyak orang yang mengatakan bahwa ajaran Kekristenan itu ajaran yang berbeda, tidak sama seperti ajaran agama lainnya. Pengajaran Kristen itu banyak yang tidak bisa diterima oleh akal pikiran manusia pada umumnya. Contah konkrit adalah: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Mat. 5:39). Masih banyak contoh lainnya, yang pada dasarnya hal tersebut membingungkan banyak orang.

Tema kita hari ini juga sangat irasional di mata orang pada umumnya, di mana dinyatakan orang yang sedang dalam berbagai-bagai pencobaan diminta untuk menganggapnya sebagai kebahagiaan. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Pada umumnya orang berbahagia itu jika memperoleh sesuatu yang menyenangkan, misalnya naik kelas, dibelikan sepeda oleh orangtua, mendapat promosi jabatan dan lain-lainnya. Namun kalau mendapatkan pencobaan, itu sesuatu yang tidak diharapkan dan sesuatu yang  menyakitkan, maka reaksi orang pada umumnya sedih, marah, memberontak dan lain-lainnya. Mengapa Alkitab mengajarkan demikian adanya? Karena Tuhan menghendaki, jika kita sedang dalam pencobaan, janganlah focus pada penderitaan akibat pencobaan itu, tetapi focus dan ingatlah selalu apa yang akan diperoleh setelah kita berhasil melewati pencobaan tersebut. Alkitab dengan jelas mencatat bahwa pencobaan itu adalah suatu ujian, dan keberhasilan melewati ujian menghasilkan ketekunan.  Ketekunan demi ketekunan menghadapi pencobaan inilah yang membentuk karakter kita menjadi kuat dan tidak mudah menyerah/putus asa. Satu hal lagi rahasia di balik ajaran menganggap sebagai kebahagiaan bila sedang dalam pencobaan adalah akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah. “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabla ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” (Yak. 1:12). Jelaslah sekarang bahwa kebahagiaan akan dinikmati seseorang jika orang tersebut berhasil melewati pencobaan dengan baik.

Surat Yakobus ini telah memberi penguatan dan pencerahan kepada kita bagaimana bersikap bila dalam berbagai-bagai pencobaan, juga sekaligus merasionalkan sesuatu yang secara umum tidak rasional. Dengan demikian kita tidak akan lagi mengatakan bahwa menganggap sebagai kebahagiaan jika dalam pencobaan adalah sesuatu yang irasional. Tuhan memberkati kita semua (RI04052020)

Pokok Doa:

  1. Mari mendoakan para penjaga LAPAS yang melayani Para warga Binaan yang mengalami rasa tertekan, kiranya mereka di beri kesehatan dan perlindungan.
  2. Doakan pelaksanaan Doa Semalaman tanggal 6-7 Mei 2020, via Zoom
    Mulai tanggal 6 Mei 2020 Jam 19.30.
  3. Doakan pemulihan kesehatan Bpk. Karmono, kiranya mendapat perawatan dari RS.