SRHI 17 Jul 20 – SEPERTI YESUS, MELAYANI DENGAN KASIH DAN KERENDAHAN HATI (Yohanes 13:1-17)

“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu”

(Yohanes 13:13-15)

 

Renungan kita hari ini diambil dari kitab Injil Yohanes 13:1-17.   Ayat-ayat ini menceritakan tentang Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya.  Peristiwa itu terjadi sebelum hari Raya Paskah dimulai.  Ayat-ayat tersebut jelas sekali menyatakan kepada kita bahwa Tuhan Yesus sudah tahu segala hal yang akan terjadi pada malam itu.  Dia mengetahui bahwa Yudas Iskariot akan menghianati Dia dengan jalan menyerahkan Dia kepada para imam Yahudi.  Dia tahu bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.  Injil Matius pasal 26 juga menyatakan bahwa Tuhan Yesus mengetahui murid-murid-Nya akan meninggalkan Dia.  Tuhan Yesus bahkan sudah tahu bahwa Simon Petrus akan menyangkali Dia tiga kali sebelum ayam berkokok.

Ketika mereka sedang makan bersama, Yesus bangun dari tempat duduk-Nya dan menanggalkan jubah-Nya.  Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah wadah, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya.  Ia lalu mengeringkan kaki murid-murid itu dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.  Peristiwa ini sangat penting dan memberi teladan yang sangat berharga bagi murid murid-Nya pada waktu itu, dan kepada kita sekalian masa kini.

Rupanya di antara murid-murid itu tidak ada yang rela bertindak seperti pelayan untuk membasuh kaki sesama mereka, termasuk membasuh kaki Yesus yang mereka sebut sebagai guru dan Tuhan.  Budaya Yahudi menyatakan bahwa setiap orang yang akan masuk ke dalam rumah harus mencuci kaki mereka terlebih dulu.  Untuk itu selalu ada tempayan berisi air ditaruh di depan rumah dan ada pelayan yang akan membasuh kaki para tamu yang akan masuk ke dalam rumah mereka.  Karena pada malam perjamuan itu Tuhan Yesus meminjam rumah seseorang yang tidak menyediakan pelayan, maka murid murid itu masuk ke dalam rumah tanpa mencuci kaki mereka.  Melihat hal itu Tuhan Yesus lalu bangun dari tempat duduk-Nya dan membasuh kaki murid murid-Nya.

Mengapa Tuhan Yesus melakukan hal itu?  Tuhan Yesus melakukan-Nya sebab Dia mengasihi murid-murid-Nya.  Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya  (Yohanes 13:1 b).  Walaupun Yesus tahu ada murid yang akan menghianati-Nya, ada yang akan meninggalkan Dia dan ada yang akan menyangkali Dia, Yesus tetap mengasihi mereka dan karena itu Ia tetap mau melayani mereka. Kasih adalah dasar utama pelayanan Yesus.  Yesus datang ke dalam dunia ini karena kasih.

Selain itu, Tuhan Yesus  melakukan pembasuhan kaki tersebut karena Dia juga ingin agar murid-murid-Nya rela melayani dengan kerendahan hati.  Mencuci kaki adalah tugas dari seorang hamba yang paling rendah kedudukannya.  Dalam teks yang kita baca, dikatakan bawa Tuhan Yesus bangun dari tempat duduk-Nya, Dia membuka jubah-Nya, mengambil air dan menghampiri murid-murid-Nya lalu berlutut di depan kaki murid murid itu lalu membasuhnya.  Semuanya menyatakan kerelaan hati untuk merendahkan diri.

Sebagai pengikut Kristus yang setia,  pasti kita ingin mengikuti teladan Tuhan kita Yesus Kristus.  Kita sering berdoa :”Tolonglah kami ya Tuhan, supaya kami mengikut teladan-Mu”.  Memang hal itulah yang dikehendaki Tuhan Yesus  bagi kita semua.  Dalam Injil Yohanes 8:12 Tuhan Yesus berkata: “Akulah terang dunia; barang siapa mengikut Aku ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup”.  Kemudian dalam Matius 5:14, Tuhan Yesus berkata: “Kamu adalah terang dunia.  Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”   Karena Yesus adalah terang dunia, Dia menginginkan kita juga menjadi sama seperti Dia menjadi terang di dunia ini.  Demikian pula dalam kitab Injil Yohanes 13, Tuhan Yesus menginginkan kita seperti Dia dalam hal melayani, yaitu melayani karena kasih dan melayani dengan kerendahan hati.
(JET17072020)

Pokok Doa:

  1. Mengucap Syukur Doa Berantai bln Juni berjalan dgn baik. berdoa untuk PIC Pdt. Radik, Pdt. Agus, Pdt. Julianus n’ Ibu Julia, Dkn. Mosen, Dkn. Paul, Dkn. Raymond dan team pan Doa;
  2. Kiranya jemaat semakin giat dalam berdoa, mencari wajah Tuhan setiap hari;
  3. Berdoa Program Pelayanan setiap panitia Gereja dapat berjalan sesuai kehendak Tuhan.