SRHI 28 SEP 22 – MENERIMA PETOBAT BARU DENGAN BAIK

”Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.””
(Kis. 9:15-16)

Pernahkah kita meragukan pertobatan seseorang? Apalagi jika kita mengetahui asal usul dan tindakan seorang tersebut di masa lalu. Pasti tidak mudah untuk sesegera menerima keberadaannya. Mungkin kita mencari dan menggali informasi sebanyak mungkin dengan tujuan meyakinkan diri kita sendiri. Imam Ananias pernah menghadapi situasi yang sama. Dia ragu terhadap pertobatan Saulus. Apakah Saulus telah benar-benar berubah? Apakah dia sunguh-sungguh sudah bertobat dan mau mengikut jalan Tuhan Yesus? Sudah banyak informasi yang dia terima dari para murid Yesus yang telah dianiaya oleh Saulus. Tidak ada kesan baik sedikitpun dari Saulus. Mendengan nama Saulus saja sudah membuat hati para murid bergetar.

Namun hari itu Tuhan berbicara kepada Ananias untuk mencari Saulus di rumah Yudas. Ananias berkata kepada Tuhan, “Dan kabar banyak orang, Saulus ini sangat jahat, kejam terhadap pengikut Kristus di Yerusalem” (Kis. 9:13). Tuhan tetap meminta Ananias untuk pergi, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-rajadan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku”. Akhirnya, Ananias mencari Saulus dan mendoakannya. Ananias adalah salah satu tokoh yang paling berpengaruh atas pelayanan Saulus dimasa selanjutnya. Ananias akhirnya memperkenalkan Saulus kepada jemaat di Damsyik. Saulus mulai memberitakan tentang Yesus di rumah-rumah ibadat. Pada akhirnya Saulus, yang berganti nama menjadi Paulus, jauh lebih terkenal dan berpengaruh dalam dunia kekristenan dibandingkan Ananias. Namun, bagaimana jika Ananias memilih untuk membiarkan sang petobat baru itu? Tentu sejarah akan berubah dan berbeda dari sekarang.

Apa yang bisa kita lakukan untuk para petobat baru? Pastikan bahwa kita menyambut mereka dengan baik, sukacita, ramah, terbuka untuk menerima! Sediakan diri untuk memberikan pertolongan yang mengarah kepada pertumbuhan dan kedewasaan rohaninya misalnya menjadi partner doa, konseling, pelatihan PI, pemuridan, atau pelayanan yang ada. Tuhan Yesus memberkati.
(AP28092022)
Pokok Doa:

  1. Bersyukur untuk doa-doa yang telah dijawab Tuhan, bersyukur untuk kesetiaan Tuhan Yesus;
  2. Pelaksanaan Ibadah doa Rabu, berjalan baik secara onsite dan online. Kiranya para pelayan dapat mempersiapkan diri dan bertugas dengan baik;
  3. Program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur berjalan aman, positif, berkualitas dan dihindarkan dari korupsi.

Pokok Doa TPW EKLESIA, Pelita, Halmahera Utara

  1. Pelayanan dan kesehatan Gembala Sidang: Pdm. Yunus Tuwongadil serta keluarga;
  2. Bersyukur atas kegiatan pembangunan gedung gereja yang berjalan sejauh ini serta bersyukur Tuhan memenuhi kebutuhan pelayanan yang ada;
  3. Panitia gereja dan jemaat diberi semangat untuk bekerja.