SRHI 21 APR 22 – KEBANGKITAN DAN KEHADIRAN-NYA MENGUATKAN

“Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu , maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.”
(Yoh. 21:4-6)

Setiap kita yang telah kehilangan orang yang kita kasihi pasti mengalami kepedihan yang amat dalam. Apalagi jika orang yang kita kasihi telah meninggalkan kita secara tiba-tiba. Tentu saja kesedihan kita lebih mendalam dan memilukan.

Dalam peristiwa Paskah, tentu kita dapat membayangkan bagaimana sikap dan hati para murid Tuhan Yesus waktu itu dalam menghadapi kenyataan hidup; dimana orang yang begitu dikasihinya, diagung-agungkannya, dijadikan Guru atas mereka, dan oleh karena Dia pula mereka rela meninggalkan segala aktifitas dan profesinya demi mengikut Dia. Tetapi dalam waktu yang begitu singkat mereka harus ditinggalkan-Nya yaitu mati di atas kayu salib. Tentu sikap, hati, dan perasaan para murid Tuhan Yesus begitu campur aduk antara sedih, takut, khawatir, bahkan putus asa. Dan memang inilah yang terjadi dalam kehidupan mereka semenjak Tuhan Yesus mati, mereka akhirnya kembali kepada aktifitasnya sehari-hari, yaitu Petrus kembali menangkap ikan dan diikuti murid-murid yang lainnya (Yoh. 21:3) dan melupakan panggilannya dari penjala ikan menjadi penjala manusia (Mat. 4:18-22). Oleh karena itu dalam peristiwa penampakaan diri Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias (Yoh. 21:1-13), maka kita akan menemukan kebenaran firman Tuhan yang mengatakan kepada kita bahwa kebangkitan dan kehadiran-Nya sangat menguatkan, yaitu:

  1. Sehebat apapun kita tanpa kehadiran Tuhan Yesus adalah sia-sia (ay. 3)
    Siapa yang tidak tahu kehebatan Petrus dan teman lainnya dalam hal menjala ikan? Kebanyakan mereka adalah nelayan yang ahli dalam mencari ikan. Tetapi mengapa ketika mereka mencari ikan malam itu tidak mendapat apa-apa? Oleh karena mereka sudah larut dalam kesedihan akan kematian Yesus, sehingga imannya telah goyah serta mengandalkan kekuatan sendiri karena mereka lupa akan janji-Nya yang secara langsung Ia sampaikan kepada mereka bahwa Ia akan mati dan bangkit pada hari yang ketiga (Mat. 12:40, 16:21. 17:9&23, 20:23, 26:32)
  2. Akuilah setiap persoalan kita dihadapan Tuhan serta lakukan perintah-Nya ketika Tuhan hadir dalam kehidupan kita (ay. 4-7)
    Kehadiran Yesus diantara para murid-Nya di siang hari tidak dikenali mereka, entah apa sebabnya Alkitab tidak menjelaskan. Tetapi dari peristiwa ini tentu kita dapat menafsirkan apa sebabnya mereka tidak mngenali Yesus, mungkin karena sudah putus asanya mereka akibat Yesus mati dan lelahnya mereka karena semalaman mencari ikan tanpa hasil. Tetapi meskipun Yesus tidak dikenalinya, Ia tetap rindu mengasihi dan menguatkan mereka dengan berkata apakah mereka mempunyai lauk pauk? (ay. 5). Ketika murid-murid-Nya berkata tidak maka Ia memerintahkan untuk menebarkan jala di sebelah kanan perahu dan akhirnya mendapatkannya (ay. 6), sehingga setelah itu mereka baru tahu bahwa Ia adalah Yesus (ay. 7)

Melalui peristiwa di atas kita dapat melihat bahwa hanya Yesuslah jawaban atas setiap persoalan, karena Dialah Tuhan yang sudah bangkit mengalahkan maut (ay. 12), dan kehadiran-Nya selalu menguatkan setiap orang yang dikasihi-Nya seperti yang ditunjukan kepada para murid-Nya ketika menghadapi persoalan yang bertubi-tubi. Mari kita yang sudah ditebus dari dosa biarkan semakin setia dan taat akan perintah-Nya. Tuhan Yesus memberkati.
(AP21042022)

Pokok Doa:

  1. Doakan kebutuhan Pelayan fulltime di gereja dapat terisi sesuai waktu dan kehendak Tuhan Yesus;
  2. Doakan semakin banyak masyarakat Indonesia percaya dan menerima anugerah keselamatan dari Kristus;
  3. Doakan keselamatan anak-anak di seluruh dunia dan mereka dapat mendengar Injil Kristus.

Pokok Doa Cabang GERBANG MUTIARA, Landak, Kalimantan Barat

  1. Pelayanan dan kesehatan Gembala Sidang: Pdt. Timbul Purwono dan keluarga;
  2. Rencana mengaktifkan kembali Ibadah Rumah Tangga (1 April 2022) serta kunjungan Gembala (harapan 1 hari 1 rumah) tujuan adanya interaktif PA untuk menangkal ajaran sesat;
  3. Doakan di Sempang Berinang (domisili cabang Gerbang Mutiara) sedang musim Batuk/Flu;
  4. Pemulihan jemaat yang sakit: ibu Usman (dibetes), pak. Ondeng (masalah ginjal), pak. Sutakang (asam urat), pak. Pato (stroke ringan);
  5. Ibu-ibu yang sedang hamil: Ibu. Rian, Ibu. Fitri, Ibu. Malek, Ibu. Meliana, Ibu. Kenzo. Ibu-ibu yang baru melahirkan: Ibu. Sanira (2 bulan) dan Ibu Petronela yang operasi caesar, tali pusat menutup jalan lahir.