SRHI 21 SEP 21 – KASIHILAH MUSUHMU

“Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuat baiklah kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharap balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.”

(Luk. 6: 35)

 

SRHI kemarin Senin 20 September 2021 menyatakan bahwa pembawa damai itu disebut anak-anak Allah yang berbahagia (Mat. 5: 9). Yang disebut anak-anak Allah yang berbahagia bukanlah pecinta damai, bukanlah orang yag selalu menggembar-gemborkan kedamaian, tetapi anak-anak Allah yang berbahagia adalah mereka pribadi yang langsung bertindak sebagai pembawa damai.

Salah satu wujud tindakan “pembawa damai” adalah yang tertulis dalam ayat nats hari ini, kasihilah musuhmu, berbuat baiklah kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharap imbalan. Mari kita lihat lebih dalam ketiga hal tersebut.

  1. Kasihilah musuhmu. Secara manusiawi hal ini merupakan sesuatu yang sulit dilakukan, dan sekaligus merupakan pengajaran yang berbeda dari pengajaran yang lain. Pengajaran ini disampaikan Tuhan Yesus dalam rangka memutuskan permusuhan yang terjadi, melalui “tampil beda” seorang anak Tuhan yang rela merendahkan diri mengasihi orang yang memusuhinya.
  2. Berbuat baiklah kepada musuhmu. Salah satu bukti nyata mengasihi musuh adalah berbuat baik kepada mereka. Tindakan ini merupakan tindakan istimewa dan bukan perkara yang mudah. Tindakan ini dimaksudkan untuk menunjukkan ketiadaan rasa dendam, ketiadaan rasa ingin menyakiti orang yang memusuhinya.
  3. Pinjamkan dengan tidak mengharap imbalan. Dunia mengenal istilah pinjam-meminjam dengan imbal jasa. Tindakan meminjamkan dengan tidak mengharap imbalan ini bisa diterima atau ditolak oleh orang yang memusuhinya karena hati dan pikiran yang berbeda di antara mereka. Tetapi kerelaan untuk melakukannya merupakan bukti mengasihi secara nyata.

Pengajaran Tuhan Yesus ini, merupakan pengajaran yang di luar nalar, tetapi jika dinalar dengan sungguh-sungguh, akan menyejukkan nalar pikiran umat manusia. Tanpa adanya kerelaan untuk memutus permusuhan dari satu pihak yang berperkara, maka permusuhan itu akan terus berlanjut seperti permusuhan yang tiada akhir dalam cerita-cerita silat itu. Maukah kita menjadi pembawa damai dengan melakukan tiga hal tersebut di atas? Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.       
(RI21092021)

Pokok Doa:

  1. Doakan upaya pemulihan ekonomi Indonesia melalui sektor pariwisata. Kiranya pembukaan tempat wisata dan penurunan level PPKM dapat membawa dampak baik serta tidak menimbulkan kluster baru;
  2. Doakan kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawasi peredaran obat covid dan mendukung uji klinis vaksin dalam negeri;
  3. Doakan persiapan Pekan Pemuda GBIK 2021. Kiranya persiapan dan koordinasi panitia berjalan dengan baik, serta semakin banyak kaum muda yang rindu terlibat dalam pelayanan.