SRHI 24 NOV 20 – TEKUNLAH BERDOA, SEBAB TUHAN YESUS-PUN BERDOA!

“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”
(Markus 1:35)

Begitu hebatnya kehidupan doa dari Tuhan kita Yesus Kristus, sehingga kedua belas murid-Nya meminta-Nya untuk mengajarkan mereka berdoa. Dan doa yang Ia ajarkan kepada murid-murid-Nya itu kita kenal dan dikenal gereja sepanjang masa yaitu “Doa Bapa Kami” (Luk. 11:2-4; Mat. 6:9-13). Ia berdoa pagi-pagi waktu hari masih gelap, dan bertahan terus sampai larut malam (Mat. 14:23), bahkan semalam-malaman Ia berdoa (Luk. 6:12) padahal setiap harinya Ia keliling dari kota ke kota, dari desa ke desa untuk mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada banyak orang (Luk. 13:22). Sungguh luar biasa cara hidup dan teladan Tuhan kita Yesus Kristus ketika Ia menjadi manusia dan berada di muka bumi ini. Namun, saat ini perhatian dan pembahasan kita dalam Santapan Rohani Hari Ini (SRHI) tidak dituntun pada pokok kapan Yesus berdoa, atau bagaimana Ia berdoa, tetapi “Dalam hal apakah Tuhan Yesus berdoa?” sehingga kita sebagai orang Kristen juga tetap berdoa dan melakukannya dengan tekun apalagi ketika kita sedang menghadapi berbabagi tantangan, cobaan dan ujian selama kita hidup di dunia ini.

  1. Tuhan Yesus berdoa, pada waktu beban dan tanggung jawab begitu berat. Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini dengan satu misi yang jelas. Ada tanggung jawab yang Bapa berikan kepada-Nya untuk dilaksanakan, yaitu melakukan kehendak Bapa-Nya yang mengutus-Nya (Yoh. 4:34) untuk memberitakan Injil (Mrk. 1:38-39), membawa kabar baik kepada orang miskin, pembebasan bagi orang tawanan, penglihatan pada orang buta, pembebasan pada orang tertindas (Yoh. 4:18-19), bahkan kepada Nikodemus, guru besar Yahudi, Ia ungkapkan bahwa Ia datang untuk mati di kayu salib (Yoh. 3:14). Kalau Tuhan Yesus Kristus ketika di dunia saja berdoa pada saat melaksanakan tanggung jawab yang diemban-Nya, apalagi dengan kita?
  2. Tuhan Yesus berdoa, pada waktu Ia berada posisi sulit dimengerti. Saat Ia disalah mengerti, Ia tidak membalas atau mengancam tetapi berdoa. Ketika Ia disebut kerasukan setan dan gila (Yoh. 10:20), Ia disebut hantu (Mrk. 6:49), Ia disebut Elia, Yohanes Pembaptis, Yeremia atau salah satu seorang dari para nabi (Mat. 16:14). Ia tidak marah meskipun banyak orang tidak memahami-Nya.
  3. Tuhan Yesus berdoa, pada waktu Ia sebagai manusia memerlukan kekuatan dari Bapa. Sebagai manusia, Yesus memerlukan kekuatan dari Bapa-Nya. Saat Ia dibaptiskan di sungai Yordan (Luk. 3:22), saat Ia di muliakan di atas gunung bersama dengan Musa dan Elia (Mat. 17:5, Mrk. 9:2-13), saat Ia di taman Getsemani (Mat. 26:39), bahkan saat Ia di salibkan (Luk. 23:46).
  4. Tuhan Yesus berdoa, pada waktu Ia melakukan sesuatu yang orang lain tidak dapat lakukan. Dalam doa-Nya di taman Getsemani, Ia ungkapkan cawan yang Ia harus meminumnya. Sesuatu yang orang  lain tidak dapat lakukan kecuali diri-Nya sendiri. Hasil doa membuat-Nya kuat menghadapi semua olokan, cibiran, sindirian, bahkan kematian. Biarlah teladan-Nya kita teladani. Amin, Tuhan Yesus memberkati.

(AP24112020)

Pokok Doa:

  1. Doakan Pemerintah Indonesia dalam rangka Pemulihan Ekonomi biar kebijaksanaan yg dilakukan menjadi sulusi yg terbaik tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan;
  2. Doakan GBIK dalam rangka Natal tahun 2020 dapat berjalan sesuai rencana tidak mengurangi makna Natal yang sesungguhnya;
  3. Doakan Jemaat GBIK yang sedang Study di SD ,SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Tuhan tetap memimpin mencukupkan segala kebutuhan serta di beri hikmat kebijaksanaan dan kepandaian.