RENUNGAN BULETIN MINGGU PASKAH 2020

WANITA ISTIMEWA

(Mark. 16:9-11; Yoh. 20:11-18)

Peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus adalah peristiwa besar yang meyakinkan kita orang percaya bahwa Dia adalah Allah yang sesungguhnya. Kuasa Iblis hanya dapat mengalahkan-Nya selama kurang lebih tiga puluh tujuh jam, mulai umat sore jam 15.00 sampai dengan kurang lebih minggu pagi-pagi buta sekitar pukul 04.00. Setelah itu Dia menang untuk selama-lamanya, di mana hal ini merupakan jaminan kita orang yang percaya kepada-Nya.

Kebangkitan Tuhan Yesus adalah peristiwa nyata yang terjadi. Alkitab dan kitab-kitab Yahudi kuno mencatat hal tersebut dengan jelas. Hal lain yng membuktikan kebangkitan-Nya adalah penampakan diri Tuhan Yesus kepada para murid dan banyak orang  sampai beberapa kali. Salah satu penampakan yang istimewa adalah penampakan-Nya kali pertama kepada seorang perempuan yang bernama Mria Magdalena. Mengapa Tuhan Yesus menampakkan diri pertama kali kepada Maria Magdalena? Karena dia adalah istimewa di hadapan Tuhan. Hal-hal apa yang menyebabkan ia istimewa di hadapan-Nya, mari kita perhatikan uraian berikut ini:

  1. Selalu Merindukan Tuhan. Sejak dibebaskan Tuhan Yesus dari kuasa tujuh roh jahat yang menguasainya, Maria Magdalena menjadi murid yang setia. Dia bersama dengan beberapa perempuan yang lain dan dua belas murid selalu menyertai Tuhan Yesus memberitakan Injil kerajaan dari kota ke kota (Luk. 8:1-3). Pada saat Tuhan Yesus disalibkan, ia hadir dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Tuhan Yesus menderita (Yoh. 19:25). Demikin pula karena kerinduannya, ia hadir di kubur Yesus pagi-pagi buta pada hari ketiga setelah kematian-Nya (Yoh. 20:1). Kerinduan Maria Magdalena akan sosok Tuhan yang menyembuhkan itulah yang membuat ia tidak mau tinggal diam di rumah sejak ia diselamatkan sampai pada kematian dan kebangkitan-Nya. Jika kita rindu menjadi pribadi yang istimewa di hadapan Tuhan, teruslah rindu untuk bertemu dengan Dia melalui berbagai saluran komunikasi dengan-Nya.

  2. Merasakan Sukacitanya Mengalami Perjumpaan dengan Tuhan. Kerinduan Maria Magdalena untuk bertemu Tuhan Yesus terus ada dalam dirinya sekalipun Tuhan Yesus sudah dikuburkan. Dalam pikirannya, sekalipun tidak dapat melihat jasad-Nya, paling tidak ia dapat melihat kubur batu di mana Tuhan Yesus dikuburkan. Peristiwa ajaib terjadi, ia melihat kubur batu telah kosong, ia ditemui oleh dua orang malaikat yang berpakaian putih (Yoh. 20:13) dan seorang yang dianggapnya sebagai penunggu taman, dengan pertanyaan yang hampir sama, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?”. Akhirnya ia mengetahui yang dianggap penunggu taman itu ternyata Tuhan Yesus sendiri. Menyadari hal itu, Maria Magdalena merasakan sukacita yang amat sangat karena kerinduannya berjumpa dengan Tuhan Yesus terwujud setelah kematian-Nya (Yoh. 20:14-16). Kita menjadi pribadi yang istimewa di hadapan Tuhan, jika telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus secara pribadi.

Kekristenan bukanlah sekedar mengetahui, tetapi juga mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. Kekristenan bukan sekedar mengenal, tetapi juga merindukan-Nya. Kekristenan bukan sekedar merindukan-Nya semata, tetapi juga mengalami perjumpaan secara pribadi dengan-Nya. Jika hal-hal tersebut telah kita alami, maka kita akan merasakan kuasa kasih-Nya yang mengalir dalam hidup kita. Pengalaman inilah yang memampukan kita untuk dapat tetap tenang dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman apapun juga, termasuk diantaranya wabah corona yang melanda dunia sekarang ini. Kita percaya karena kasih-Nya Ia tidak akan meninggalkan kita menghadapi berbagai ancaman yang  datang silih berganti dalam perjalanan hidup kita. Tuhan memberkati, Amin.