“2:18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan i kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, j tetapi juga kepada yang bengis. 2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah k menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. 2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. l 2:21 Sebab untuk itulah m kamu dipanggil, n karena Kristuspun telah menderita untuk kamu o dan telah meninggalkan teladan p bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya 1 . 2:22 Ia tidak berbuat dosa, q dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. r 2:23 Ketika Ia dicaci maki, s Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, t tetapi Ia menyerahkannya u kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. v 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita 2 w di dalam tubuh-Nya di kayu salib, x supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, y hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. z 2:25 Sebab dahulu kamu sesat a seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala b dan pemelihara jiwamu. c .”(1 Petrus 2:18-25)
Di zaman yang semakin modern ini tidak banyak orang yang rela menderita bagi orang lain. Sekalipun seorang ibu yang melahirkan anak-anaknyapun yang pada umumnya rela menderita demi anak-anaknya bisa saja tidak mau menderita untuk anak-anaknya (Yes. 49:15). Tetapi Tuhan kita Yesus Kristus sangatlah berbeda. la tidak hanya memilih untuk menderita bagi saya dan Anda, melainkan bagi semua orang yang berdosa di dunia ini (Yes. 49:15; Rm. 5:8).
Banyak ayat-ayat Alkitab yang menyebutkan bahwa Tuhan Yesus rela menderita bagi kita misalnya dalam Yesaya 53:3 “la dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan biasa menderita kesakitan…”. Dalam Yohanes 19 juga digambarkan penderitaan Tuhan Yesus Kristus: “Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah la supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci Aku haus!” Disitu ada bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu menunjukkannya ke mulut Yesus” (Yoh. 19:28-29). Dari ayat Alkitab di atas dapat kita bayangkan, saat itu Yesus Kristus tengah merasakan pederitaan yang sangat mendalam di atas kayu salib. la bukan hanya merasakan sakit tetapi rasa haus yang sangat menyiksa. Sungguh ini luar biasa. la rela melakukan semuanya ini sesungguhnya oleh karena kasih-Nya yang begitu besar kepada kita yang berdosa supaya tidak menanggung hukuman akibat dosa melainkan supaya kita tidak binasa dan masuk sorga (Rm. 5:8; Yoh. 3:16). Oleh karena itu, sebagai orang yang percaya kepada-Nya dan mengimani bahwa hanya dengan cara la harus menderita dan mati di atas kayu salib kita diselamatkan, marilah kita dengan melihat kesengsaraan-Nya menjadikan kita sebagai hamba Allah yang baik dan mengasihi Dia (1 Ptr. 2:16-17), serta meneladani hidup-Nya yaitu tidak membalas ketika dicaci maki, tidak mengancam ketika menderita, dan senantiasa hidup dalam kebenaran (1 Ptr. 2:18-25).
Saudara yang dikasihi Tuhan. Itulah yang telah Tuhan Yesus lakukan bagi kita. Dia menderita supaya saya dan Anda tidak perlu menanggungnya. Jadi sekarang dengan kita merenungkan saat-saat sengsara Tuhan kiranya kita yang sudah terlebih dahulu dikasihi-Nya semakin setia dan mengasihi kepada Tuhan Yesus Kristus lebih dalam lagi. Amin, Selamat menyambut Hari Paskah 2024. Tuhan Yesus memberkati.