“Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala kepada mereka.”
(Luk. 2: 16-18)
Setiap orang pada umumnya, jika melihat sesuatu dan atau mendengar sesuatu yang istimewa, cenderung untuk secepatnya bereaksi, antara orang satu dengan orang yang lain, kemungkinan bisa sama tetapi juga bisa berbeda. Mereka bisa: tidak bisa berkedip dan terperangah saja, ada yang mengikutinya dengan berteriak histeris, ada pula yang berteriak-teriak memberitahukan hal tersebut kepada banyak orang.
Perhatikanlah ayat nats kita hari ini, kita akan menemukan tiga hal yang penting dan sangat memberkati:
- Para gembala cepat-cepat membuktikan apa yang didengarnya. Bukan hal yang istimewa kalau suatu berita yang istimewa menjadikan kita “kepo” ingin tahu lebih jauh kebenaran berita itu. Para gembala melakukannya dengan cepat-cepat menuju ke tempat yang ditunjuk malaikat Tuhan di man bayi telah lahir. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak menunda-nunda sesuatu yang penting yang kita dengar dan kita lihat, supaya kalau ada apa-apa kita tidak ketinggalan informasi, barangkali ada sesuatu yang harus segera kita sikapi dari peristiwa itu.
- Para gembala memberitahukan apa yang dikatakan tentang Anak itu. Begitu menyaksikan kebenaran apa yang dikatakan malaikat Tuhan, para gembala tidak kuasa menahan untuk memberitakan apa yang sudah diberitahukan malaikat Tuhan tentang Juruselamat kepada banyak orang yang ada di sekitarnya. Wajarlah jika kita anak-anak Tuhan terpanggil untuk mewartakan Kabar Baik kepada orang-orang yang belum mendengarnya.
- Semua orang yang mendengarnya terheran-heran. Dampak dari pemberitaan yang dilakukan para gembala adalah semua orang yang mendengarnya heran. Mereka heran karena apa yang diceritakan kepada mereka sama persis dengan apa yang dilihatnya. Hal ini sebenarnya memberi pelajaran penting bagi kita, bahwa orang lain bisa menerima atau tidak Kabar Baik itu, di dalam lubuk hati mereka ada sedikit atau banyak ketertarikan kepada Sang Juruselamat itu.
Pembaca SRHI yang setia, Firman Tuhan yang setiap saat kita dengar dan kita pelajari, apakah mendorong kita untuk memberitakan-Nya kepada orang-orang yang ada di sekitar kita? Ingat mereka tidak atau belum tahu, kita wajib memberitahu mereka. Mungkin ada di antara mereka yang sedang membutuhkan Sabda Tuhan itu, pasti mereka akan terpenuhi kebutuhannya dengan mendengar apa yang kita wartakan. Selamat melaksanakan pewartaan kasih Allah. Tuhan memberkati.
(RI27122022)
Pokok Doa:
- Mengucapsyukur atas rangkaian perayaan Natal yang berlangsung aman dalam penyertaan Tuhan;
- Cuaca ekstrim di beberapa wilayah Indonesia dapat teratasi dengan baik dan tidak membawa korban;
- Mengucapsyukur untuk jiwa-jiwa yang dijangkau sepanjang tahun 2022, baik yang tergabung di induk maupun cabang;
- Secara pribadi jemaat mengucapsyukur untuk kelancaran studi anak-anak, keberhasilan dalam bekerja, dan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari sepanjang tahun.