“Karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jagalah dan sadar.”
(1 Tes. 5: 4-6)
Hari bertmbah hari, minggu bertambah minggu, bulan bertambah bulan dan tahun bertambah tahun. Setiap pertambahan waktu pasti dibarengi dengan perubahan-perubahan, baik perubahan dalam diri kita sendiri, perubahan dalam keluarga, perubahan dalam kondisi social kemasyarakatan kita, perubahan kerohanian kita dan perubahan lainnya. Perubahan-perubahan tersebut perlu kita sikapi dengan baik dan bijak agar tidak berpengaruh negative dalam hidup kita.
Sebagai anak-anak terang yang seharusnya selalu dalam kendali Kristus, maka perubahan sekecil apapun yang terjadi di dalam dan di sekitar hidup ini, kita siap menyikapinya dengan baik dan bijak. Mengapa? Oleh karena terang Kristus yang ada di dalam diri kita menuntun kita senantiasa. Karena itu baiklah kita “Jangan tidur seperti orang lain”, tetapi tetap sadar dan berjaga-jaga, karena pencuri datang pada waktu malam hari saat kita tertidur. (1 Tes. 5: 2).
Perubahan yang terjadi hendaknya menuju kepada kondisi yang lebih baik, lebih indah dan lebih memuliakan Tuhan. Agar kita menuju pada perubahan yang lebih baik, maka “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Rm. 12: 11). Dalam kesetiaan dan semangat melayani Tuhan, kita akan merasakan adanya kuasa Tuhan yang berkarya dalam hidup kita. Hal ini menjadikan kita tetap sadar dan tetap berada dalam radar terang kasih Allah.
Itulah sebabnya kita semestinya terus mawas diri, kesalahan-kesalahan di masa lalu hendaknya menjadi pelajaran berharga demi pertumbuhan menuju hal yang lebih baik. “Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orag lain.” (Gal. 6: 4). Menguji diri sendiri jauh lebih bijaksana dari pada selalu melihat kesalahan orang lain, karena bisa jadi kesalahan kita jauh lebih besar dari kesalahan orang lain itu.
Adalah mustahil kita bisa berubah, jika tidak ada kemauan untuk berubah dan memperbaharui diri sendiri. Hidup kita akan berubah di saat kita mau diajar oleh Roh Kudus yang memimpin hidup kita. Yakinlah dengan pimpinan Roh Kudus yang kita tempatkan dalam tahta hati kita, Dia akan memenuhi hidup kita. “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.” (Ef. 5: 18). Selamat menata diri menjadi lebih baik. Tuhan Yesus memberkati, Amin.
(RI22062022)
Pokok Doa:
- Mengucap syukur atas Gereja yang sudah melaksanakan Kebaktian sore Perdana dan Puji Tuhan bagi jemaat yang datang untuk mengikuti kebaktian sore;
- Berdoa bagi jemaat yang sudah sepuh dan sendiri dalam menjalani hidup mereka agar Gereja tetap memperhatikan mereka;
- Berdoa bagi para Pemimpin Negara Indonesia agar bekerjasama dengan perangkatnya agar dapat menstabilkan perekonomian bangsa yang semakin baik.
Pokok Doa Cabang MARGA MULYA, Bengkayang, Kalimantan Barat
- Jemaat yang belum giat dapat bertumbuh dan datang beribadah;
- Jemaat yang sedang sakit: Ibu Lidya Yanti, Ibu Delina Linda (kelenjar getah bening), Bp. Agustinus Simbun (syaraf terjepit);
- Jemaat yang sedang mengandung : Ibu Lista, ibu Prycilla, ibu Susi;
- Jemaat yang mencalonkan diri menjadi kepala desa (Bp. Amos, S.Pd) supaya bisa berkarya bagi nama Tuhan Yesus dan untuk Desa Beringin Baru;
- Jemaat-jemaat yang berada di luar kota: (Ibu Rika, Sdri. Erna) dan yang di luar Negeri sebagai TKI : Sdr. Lius, Ibu Yuliana) supaya tetap setia beribadah.