SRHI 14 APR 20 – RASA AMAN BUKAN BERARTI TIDAK ADA BAHAYA TETAPI ADA ALLAH

“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku”

(Mazmur 62:2)

 

Firman Tuhan di atas adalah ungkapan hati dan perasaan yang dialami oleh Daud. Dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang gembala sampai ia menjadi raja Isarel diwarnai dengan hal-hal yang menakutkan dan membuatnya tidak merasa aman. Saat menggembalakan kawanan domba bapanya, ia berhadapan dengan binatang buas, singa dan beruang yang mau menerkam domba-dombanya sehingga ia selalu mengejarnya sampai ketemu dan merebut kembali domba tersebut dari mulut singa dan beruang yang menerkamnya (1 Sam. 17:34-37); pada saat melawan Goliat ia juga memerlukan Tuhan untuk memberinya keberanian dan kemenangan (1 Sam. 17:45-47); saat ia dikejar-kejar raja Saul untuk dibunuhnya, ia berada pada posisi terancam, kuatir dan takut (1 Sam. 23:8, 15) namun ia tetap tenang dan semakin percaya kepada Allah bahwa Allah menyertainya (1 Sam. 23:16-17). Perhatikan ungkapan yang menunujukkan keyakinan Daud dalam menjalani kehidupannya bahwa: “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” (Mzm. 23:4).  Sungguh pengalaman dan keyakinan Daud ini bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman yang berharga pula bagi kita saat ini disaat kita sedang kuatir, takut, seakan tidak merasakan kenyamanan dalam segala aspek kehidupan oleh karena situasi dan kondisi sekarang ini dengan adanya covid-19, biarkan kita tetap yakin, tenang, merasa aman di dalam Tuhan Yesus Kristus karena Ia senantiasa menyertai kita.

Jadi, rasa aman dan nyaman kita sesungguhnya tidak terletak pada suasana sekitar kita, kuasa di luar Allah, tetapi hanya pada Allah. Dengan kata lain, kita merasa aman bukan berarti tidak ada masalah tetapi ada Allah sebab Allah kita adalah mahakuasa, mahabaik, dan mahaadil yang memberi jaminan rasa aman kita. Kuasa-Nya menyelamatkan, membentengi dan melindungi (Mzm. 62:1-2), kebaikan-Nya memberi semangat, menuntun, dan menguasai kita (Mzm. 34:9), keadilan-Nya memberikan kepastian dan menciptakan rasa aman bagi setiap kita yang berharap kepada-Nya (Mzm. 145:17). Dan ingat pula bahwa bukan saja kepribadian Allah menciptakan rasa aman tetapi kita harus percaya dan berdoa supaya kuasa, kebaikan, dan keadilan Tuhan dapat dinyatakan dalam hidup kita seperti yang dikatakan dalam Mazmur 62:9, yaitu: “Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita”. Rasa aman akan kita dapatkan jika kita percaya kepada Allah setiap waktu sebab percaya kepada Allah adalah kewajiban dan syarat mutlak setiap orang percaya (Mzm. 65:6; Ams. 3:5), percaya kepada Allah berarti membawa beban kita kepada Allah saat terlalu berat bagi bahu kita untuk memikulnya (Mzm. 55:23), dan percaya kepada Allah adalah iman yang aktif (Mzm. 62:9). Amin, Tuhan Yesus memberkati. (AP14042020)