SRHI 13 APR 20 – KUAT DALAM GONCANGAN

“Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.”

(Matius 28:2)

 

Daya tahan antara orang satu dengan orang yang lain berbeda dalam menghadapi berbagai persoalan yang ada di hadapannya. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya imannya, mentalnya, dukungan orang-orang terdekatnya, atau yang lainnya yang berasal dari turunan hal-hal tersebut. Daya tahan itu menentukan mampukah seseorang tersebut tetap eksis atau tidak dalam situasi tertekan.

Peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus menyisakan pertanyaan besar, tentang daya tahan manusia terhadap peristiwa terjadinya gempa bumi di saat Tuhan Yesus bangkit. Saat itu penjaga-penjaga yang memang ditempatkan untuk menjaga kubur Yesus, ketakutan dan menjadi seperti orang mati/pingsan (Mat. 28:4). Sementara perempuan-perempuan yang datang pagi-pagi buta itu, walaupun ketakutan tetapi tidak sampai pingsan. Pada waktu malaikat Tuhan menyapanya, ia mengerti dan dapat merespon dengan baik (Mat. 28:5-8). Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa daya tahan mental dan keberanian perempuan-perempuan di atas lebih baik dibandingkan dengan penjaga-penjaga yang adalah berjenis kelamin laki-laki, dan yang pasti telah terlatih dalam mental dan keberaniannya. Jawaban atas pertanyaan itu adalah masalah kedekatan dan kemauan yang sungguh-sungguh, artinya bagaimana kedekatan orng tersebut dengan sumber masalah yang mendasar yakni Tuhan Yesus yang dikuburkan dalam kubu batu itu, dan kemauan yang sungguh-sungguh untuk bertemu dengan sang Kristus yang kubur-Nya dijaga ketat itu. Di sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa orang yang dekat dengan Tuhan dan memiliki kemauan sungguh-sungguh bertemu dengan Tuhan, akan menunjukkan kekuatan yang luar biasa menghadapi masalah, tekanan, maupun penderitaan yang disebabkan oleh apapun juga, dibandingkan dengan yang tidak.

Jika kita rindu memiliki kekuatan istimewa dalam menghadapi situasi sekarang ini, maka yang harus kita lakukan adalah lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang adalah sumber kekuatan, dan kemauan yang sungguh-sungguh untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan.  Dengan kekuatan tersebut, atas kehendak-Nya kita tetap kuat menghadapi goncangan persoalan yang datang. Tuhan Yesus memberkati, Amin .(RI13042020)