RESIKO YANG MENGHAMPAR KARENA KETIDAKSABARAN
(1 Sam. 13:8-14)
Lawan dari kesabaran adalah ketidaksabaran. Pada umumnya orang yang sabar akan mendapat banyak hal yang bersifat positif dalam hidupnya, sebaliknya orang yang tidak sabar pastilah banyak mendapatkan hal-hal yang tidak menyenangkan atau tidak mengenakkan dalam hidupnya. Hal ini harus kita mengerti dengan sungguh-sungguh, sehingga akan mendorong kita untuk menjadi pribadi yang sabar dalam menjalani hidup ini apapun keadaannya. Banyak contoh-contoh pribadi dalam Alkitab di mana seseorang menikmati dampak yang sangat menyenangkan dengan kesabarannya. Tetapi tidak sedikit contoh-contoh pribadi dalam Alkitab yang merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan oleh karena ketidaksabarannya.
“Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. Sebab itu Saul berkata: “Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu.” Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.” (1 samuel 13:8-9). Di sini Saul melakukan kesalahan besar yakni tidak sabar menanti kedatangan Nabi Samuel yang berjanji akan datang di Gilgal untuk memimpin mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Saul diminta untuk menunggu Samuel tujuh hari lamanya, baru setelah itu Samuel akan memberitahu apa yang harus dilakukannya (1Sam. 10:8). Ini adalah kesalahan besar pertama yang dilakukan Saul setelah diangkat /diurapi menjadi raja Israel. Walaupun itu dilakukan setelah waktu yang dijanjikan Samuel terlewati, tetapi memimpin mempersembahkan korban bakaran yang bukan menjadi wewenang dan tanggungjawabnya adalah kesalahan besar karena ketidaksabarannya itu. Sering dengan alasan yang logis secara waktu maupun untuk menjaga kebersamaan, orang mengabaikan hak dan kewajiban yang melekat pada kita atau mengambil hak dan kewajiban orang lain.
Ketidaksabaran Saul tersebut berdampak, baik dampak jangka pendek maupun dampak jangka panjang. Dampak jangka pendek dirasakan oleh Saul dengan mendapat marah besar dari Nabi Samuel seperti yang tertulis dalam 1 Sam. 13:13, “Kata Samuel kepada Saul: “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Allah, Tuhanmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; .…”” Ini adalah dampak yang secara langsung dirasakan Saul seketika itu juga begitu Samuel datang dan melihat ketidaktaatan dengan ketidaksabaran Saul. Dampak jangka panjang diperoleh Saul dengan adanya mencabut kewenangan Saul untuk menjadi raja Israel untuk selama-lamanya. Hal ini dapat kita lihat dalam 1 Sam. 13:13b-14, “….; sebab sedianya Tuhan mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. Tuhan telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan Tuhan telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepada-Mu.” Betapa dasyatnya dampak jangka panjang ini bagi Saul dan keluarganya, hanya karena ketidaksabarannya, jabatan raja yang sedang diembannya yang didapat dari Tuhan sendiri, diambil Tuhan dari dirinya dan dari anak-anaknya yang menjadi pewaris tahta kerajaan. Ini adalah contoh yang harus kita pahami dan sikapi benar-benar, sehingga kita semakin waspada, hati-hati serta semakin bijak mengelola kehendak kita dalam kehidupan ini.
Resiko besar dan berdampak berat terjadi dalam kehidupan Saul karena ketidaksabarannya, jangan contoh perilaku Saul ini, waspadailah keinginan-keinginan kita dalam menyikapi apapun yang terjadi dalam hidup kita. Kelolalah hati dan pikiran kita untuk tetap bersabar, karena kita tahu dalam Amsal 14:17 dinyatakan, “Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.” Tuhan memberkati, Amin.