SRHI 30 JUNI 24 – MENYELESAIKAN MASALAH BERSAMA TUHAN YESUS

“4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” 4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” 4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” 4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”.”(Markus 4:35-41)

Firman Tuhan yang akan kita renungkan hari ini berjudul “Menyelesaikan Masalah bersama Tuhan Yesus terdapat dalam injil Markus 4:35-41. Kalau kita perhatikan Injil Markus, sama seperti Injil Matius, Lukas dan Yohanes memiliki tema tentang Tuhan Yesus, maka Markus juga mempunyai tema tentang Yesus. Tema-nya adalah “Tuhan dan Manusia Ilahi”. Hal ini dapat kita lihat secara menakjubkan dan tidak dapat dilupakan dari firman Tuhan yang kita baca hari ini.
SIAPAKAH YESUS

Setelah Tuhan Yesus meredakan badai dan memerintahkan danau itu menjadi tenang, murid-murid-Nya saling bertanya: “Siapa gerangan orang ini sehingga angin dan danaupun takluk kepada-Nya”, jawabnya adalah “DIA/Yesus”. DIA adalah Tuhan. Hanya Tuhan yang berkuasa atas angin dan badai. Kita tidak heran akan hal itu karena kita membaca kesaksian Yohanes dalam Injil Yohanes 1: 1: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1). Jadi karena Yesus adalah Tuhan yang menciptakan angin, laut, danau, dan alam semesta ini, maka Dia juga mempunyai kuasa untuk mengatur dan memerintah atas alam semesta tersebut. Demikian juga dalam (Ibrani 1:2-3) kita baca: “maka pada zaman akhir ini la telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah la tetapkan sebagai yang berhak menerima sagala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta ini”, Dalam Kolose 1:16 ada kesaksian Rasul Paulus: “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia”, Kesaksian lainnya dari Rasul Paulus dalam 1 Korintus 8:6 kita baca: “namun bagi kita hanya ada satu Allah saja yaitu Bapa, yang dari
padanya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia hidup”.

Jadi Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Kita mengucap syukur Allah menyatakan diri-Nya kepada kita melalui Kristus Yesus. Dialah oknum kedua dalam Allah Tritunggal. Yesus yang mempunyai kuasa atas seluruh alam semesta ini. Dia yang menciptakan alam semesta ini, Dia juga berkuasa atasıya.
Keilahian Yesus juga nyata dalam kuasa-Nya menyembuhkan orang sakit. Dia menyembuhkan orang buta sehingga orang buta itu dapat melihat, Dia menyembuhkan orang lumpuh sehingga orang itu bisa berjalan kembali. Dia menyembuhkan orang kusta sehingga orang itu pulih dan menjadi tahir. Yesus membuat organ tubuh yang sudah rusak menjadi baru kembali. Dia mampu melakukannya karena Dia adalah Tuhan, Pencipta yang maha kuasa.

Tuhan Yesus itulah yang dikisahkan dalam Markus 4:35-41 ini. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk Yesus menyatakan kuasa atas alam semesta ini selain di Laut Galilea ini. Memang tidak disebutkan dalam ayat
yang kita baca, tetapi kalau melihat konteksnya dalam Markus 4 mulai ayat 1 Yesus mengajar orang banyak di tepi danau. Menjelang malam Yesus menyuruh orang-orang lain pulang dan la mengajak murid-murid-Nya naik ke dalam perahu dan mereka menyeberang

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus, danau Galilea adalah salah satu danau yang terendah di seluruh dunia
setelah Laut Mati. Letaknya dikelilingi oleh gunung sehingga bentuknya seperti sebuah mangkuk besar. Oleh karena petak dan bentuknya itu maka seringkali dengan tiba-tiba timbul angin yang sangat kencang dan
meninmbulkan badai di danau itu.

Mungkin Saudara bertanya mengapa Tuhan Yesus meminta murid-murid-Nya menyertai Dia menyeberang pada malam hari itu. Apakah Yesus tidak tahu akan ada badai yang terjadi malam itu, atau apakah mereka bisa turun? Saya yakin Yesus mengetahuinya karena Dia adalah Tuhan yang maha tahu. Dia mengajak mereka untuk menyeberang karena Dia juga punya kuasa untuk mengatasinya. Kita bandingkan dengan peristiwa Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus. Tuhan Yesus tidak segera datang ketika orang memberi kabar bahwa Lazarus yang Dia kasihi sedang sakit. Dia menunggu dua hari lagi. Semua itu dilakukan supaya kemuliaan Tuhan dinyatakan. Itu sebabnya kita diberitahu bahwa Yesus tidur di dalam perahu itu.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, persoalan juga datang dalam kehidupan pengikut-pengikut Kristus. Dalam mengalaminya sering kita bertanya di mana Yesus? Mari seperti murid-murid itu datang kepada Tuhan Yesus. Berserulah kepada-Nya. Beritahukan masalah yang Saudara hadapi. Dia ada bersama Saudara dalam perahu kehidupan ini. Beritahu Yesus bahwa Saudara takut perahu Saudara hampir tenggelam,