SRHI 21 JUNI 24 – BAHAYA BILA MENGERASKAN HATI UNTUK TIDAK PERCAYA

“Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini,” supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.”(Ibrani 3:12-13)

Setiap kali kita mengingat dan merenungkan perjalanan bangsa Israel ketika Allah melepas mereka dari negeri Mesir menuju tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan, peristiwa tersebut membuat kita sedih. Kitab Keluaran 12:37 mencatat: “Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak.” Jadi kalau ditambah dengan perempuan dan anak-anak ada yang memperkirakan bahwa jumlah mereka sekitar 2 juta orang. Ini merupakan exodus yang sangat besar yang pernah terjadi di dunia.

Setelah mereka mengadakan perjalanan di padang belantara selama 40 tahun mereka tiba di daerah perbatasan tanah Edom, dekat gunung Hor; Harun meninggal di atas gunung Hor (Bilangan 20:23-28). Demikian pula Musa meninggalkan daerah Moab lalu mendaki gunung Nebo sampai di puncak gunung Pisga. Setelah Allah memperlihatkan kepada Musa seluruh daerah tanah Kanaan, Musa meninggal. (Ulangan 34:1-12)

Mengapa kedua hamba Tuhan itu tidak diizinkan Tuhan masuk ke negeri Kanaan? Dalam kitab Bilangan 20:12 firman Tuhan memaparkan: “Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.”

Pembaca SRHI yang dikasihi Tuhan. Memutuskan secara penuh kesadaran untuk memercayai Tuhan setiap hari memungkinkan kita menikmati penyertaan-Nya setiap hari.

Alkitab memberi peringatan kepada kita tentang bahayanya hati yang tidak percaya. Banyak contoh alam Alkitab tentang orang-orang yang tidak percaya kepada kuasa dan kasih Tuhan menyebabkan mereka ditinggalkan Tuhan. Orang Israel berulang kali jatuh ke dalam ketidakpercayaan yang mengerikan. Sungguh mengherankan betapa cepatnya mereka melupakan keajaiban-keajaiban yang dilakukan Tuhan dalam membebaskan mereka dari perbudakan. Mereka menyaksikan 10 bala yang ditimpakan Allah kepada Firaun dan rakyatnya. Hati yang jahat dan tidak percaya kepada Tuhan, membuat mereka dengan mudah teringat kepada ikan yang mereka makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih di Mesir, lalu mengabaikan janji-janji tentang susu dan madu yang akan mereka nikmati di tanah Kanaan (Bilangan 11:5). Bahkan mereka merasa ingin kembali ke Mesir dan tetap menjadi seorang budak dibandingkan menjadi satu bangsa yang merdeka.

Kita perlu menyadari bahwa ketidakpercayaan kepada kasih dan pimpinan Tuhan, adalah akar beracun dari segala jenis kejahatan. Ini adalah penghujatan yang menyerang karakter Tuhan, menuduh Dia tidak benar, tidak setia, dan tidak dapat diandalkan. Penyakit kanker rohani yang mengerikan ini menggerogoti kesehatan rohani gereja-gereja, dan Tuhan memperingatkan kita bahwa mereka yang memiliki hati yang tidak percaya berada dalam bahaya murtad.

Itu sebabnya kita diminta untuk saling menyemangati, hari demi hari! Kita, satu sama lain saling membutuhkan untuk mendampingi kita di saat-saat keraguan serta untuk meyakinkan kita agar tetap berpegang kepada firman Tuhan, tetap fokus kepada Kristus, dan memegang teguh iman kita sepanjang hidup. Hubungan yang bertumbuh dan intim dengan Tuhan akan menjaga hati kita tetap lembut dan menerima Dia. Maka kita akan mempunyai kepastian bahwa keselamatan kita adalah sejati sehingga kita dapat memasuki perhentian yang telah Dia persiapkan bagi para pengikut-Nya.

Sebagai penutup dari renungan SRHI hari ini dengarkanlah firman Tuhan: “Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,” (Ibrani 3:7-8)

(JET21062024)

Pokok Doa GBIK:

  1. Bersyukur untuk keselamatan yang Tuhan Yesus berikan.
  2. Berdoa untuk anak-anak yang akan mengikuti SIL diberi kesehatan dan dapat menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka.
  3. Doakan anak-anak di seluruh Indonesia dipimpin oleh Tuhan dan dapat diberi kesempatan mendapatkan pendidikan sehingga membawa mereka bertumbuh baik dalam ilmu pengetahuan dan takut akan Tuhan.

Pokok Doa Cabang IMANUEL, Rantau Prapat, Sumatera Utara

  • Doakan kegiatan Ibadah Doa yang dilaksanakan setiap hari Kamis.
  • Doakan rencana membeli ‘mixer sound’ untuk menunjang Ibadah dan kegiatan gereja lainnya.
  • Doakan pemulihan kesehatan Ibu boru Pangaribuan.