“Salomo mulai membangun rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu”
(2 Taw. 3:1)
Menjelang ajalnya, Daud memanggil Salomo, anak kesayangannya dengan meninggalkan pesan kepadanya, yaitu: Salomo harus gagah seperti seorang laki-laki dan Salomo harus setia terhadap TUHAN dengan cara hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan, dan ketentuan Allah (1 Raj. 3:1-3). Dan setelah Salomo naik takhta, kedudukannya sebagai raja makin hari makin kokoh, semua bani Israel mendengar perintahnya.
Dari riwayat hidup Salomo ini, kita akan memetik hal positif yang dilakukannya selama menajdi raja.
- Apa yang dilakukan Salomo setelah naik takhta menjadi raja (1 Taw. 1:1-6)?
Salomo memerintahkan pasukan seribu, seratus, para hakim, semua pemimpin, para kepala puak bersama-sama ke Gibeon untuk menyampaikan korban persembahan kepada Allah. Hal ini dilakukan karena ia ingin menaati pesan Daud dengan ketulusan dan kesungguhan beribadah kepada Allah. - Apa permohonan Salomo kepada Allah (1 Taw. 1:7-13)?
Pertama-tama Salomo ingin mengucap syukur karena anugerah Allah, kemudian ia memohon kepada Allah supaya diberi hikmat akal budi dalam rangka mengatur umat pilihan Allah bukan untuk kepentingan diri sendiri. Dan Allah sangat senang mendengar doa Salomo, sehingga Allah bukan saja memberkatinya penuh dengan hikmat dan akal budi, tetapi juga memberikan kekayaan dan kemakmuran yang tanpa dimintanya. - Di mana Salomo memulai pekerjaan pembangunan (2 Taw. 3:1)?
Salomo memulai pekerjaan pembangunan di gunung Moria yang terletak di Yerusalem. Moria adalah tempat Abraham mempersembahkan anaknya, Ishak yang diperoleh pada waktu berusia seratus tahun. Disana terdapat mezbah pengorbanan, mezbah ketaatan; dan di sini pula Daud menyampaikan korban persembahan setelah ia berbuat dosa dan tempat Allah menurunkan api sebagai tanda Allah berkenan. - Setelah usai pembangunan, doa apa yang dipanjatkan Salomo (2 Taw. 6:18-42)?
Salomo mengajukan tujuh macam permohonan, yaitu pada waktu menghadapi tujuh macam situasi, jika ia datang ke Bait Allah agar pemohonannya dikabulkan, antara lain: memohon mengenai keadilan, memohon waktu dikalahkan musuh, waktu mengalami kekeringan, waktu mengalami bala kelaparan dan penyakit, pada waktu orang asing masuk, waktu mau keluar perang, dan waktu di tawan di negeri asing. - Seusai berdoa, dari langit turun apa? Dan janji apa yang diberikan Allah (2 Taw. 7:1, 12-16)?
Dari langit turun api dan Allah menjanjikan apabila datang ke Bait Allah memohon, dan permohonannya pasti dikabulkan.
Sebagai anak-anak Tuhan kita bisa saja menjadi pemimpin bangsa. Marilah kita meneladani hal-hal positif Salomo ketika menjadi pemimpin yaitu mengutamakan Allah dengan mengutamakan dan mendirikan Bait Allah karena ia begitu sadar bahwa Bait Allah adalah tempat kehadiran Allah dan berkat Tuhan dicurahkan. Tuhan Yesus memberkati.
(AP19082021)
Pokok Doa:
- Doakan agar aparat penegak hukum tetap dapat bekerja optimal selama masa pandemi. Kiranya kasus kriminalitas di Indonesia dapat semakin menurun dan diatasi dengan baik;
- Doakan distribusi bantuan sosial ke seluruh wilayah NKRI dapat tersalurkan dengan baik, dijauhkan dari pihak-pihak yang melakukan korupsi atau penyelewengan;
- Doakan persiapan rangkaian peringatan HUT GBIK di bulan September dapat berjalan dengan baik. Kiranya melalui tema yang diangkat menolong jemaat mengingat dan mengupayakan kasih mula-mula dalam relasi bergereja;