Bacaan Alkitab : Hakim-Hakim 17 – 21 ; I Tawarikh 6 : 4b-15
(Kurun waktu : diperkirakan 1.350 – 1.050 S.M.)
Catatan : Tanggal 1 April kita telah memulai kitab Hakim-Hakim, dan membaca Hakim-Hakim 1: 1 – 3:6. Hari ini kita melangkah maju, terlebih dahulu membaca kitab Hakim-Hakim 17-21 sebelum kembali lagi ke Hakim-Hakim 3 : 7 – 4:24. Kita melakukannya karena kitab Hakim-Hakim telah ditulis sesuai thema-thema peristiwanya, tetapi tidak secara kronologis menurut urutan terjadinya
Jadwal Pembacaan Alkitab 1 – 12 April
Kronologis Kitab Hakim-Hakim
Berdasarkan referensi dan penggalian dari The Bible Knowledge Commentary of the Old Testament, Walvoord and Zuck, copyright 1985, halaman 373-374
Tanggal & Ayat | Keterangan |
1 Apr : Hakim2 1:1 – 3:6 | Setelah Yosua & Tua2 Israel mati (Hakim2 1:1; 2: 7-10) |
2 Apr : Hakim2 17-21, I Tawarikh 6 : 4b-15 | Suku Dan belum menerima warisan mereka (Hakim2 18:1), Pinehas menjadi Imam Besar setelah kematian Yosua (Yosua 24:33; Hakim2 20:28) |
3 Apr: Hakim2 3:7 – 5:31 | Hakim-Hakim yang pertama: Otniel, Ehud, Samgar, Debora |
4 Apr : Hakim2 6-7 | Gideon |
5 Apr : Hakim2 8-9 | Gideon, Abimelekh |
6 Apr : Hakim2 10:1 – 13:25 | Tola, Yair, Yefta, Ebzan, Elon, Abdon; Kelahiran & masa kecil Simson |
7 Apr : Rut; I Tawarikh 2 : 3-16 | Rut dan Boas adalah asal mula keluarga Raja Daud (Rut 4 :17)
*(2) |
8 Apr : 1 Samuel 1:1 – 4:1a, Mazm 113 | Kelahiran dan masa kecil Samuel (Hakim yang terakhir) |
9 Apr : Hakim2 14:1 – 16:31 | Simson sebagai pembebas dan hakim |
10 -24 Apr : 1 Samuel 4:1 – 28:3 | Samuel sebagai nabi dan hakim |
Hakim2 dan masa pemerintahan mereka | Referensi Ayat |
v Penindasan Raja Aram selama 8 tahun | v Hakim-Hakim 3 : 7-8 |
v Otniel memimpin Israel selama 40 tahun | v Hakim-Hakim 3 : 9-11 |
v Penindasan Raja Moab selama 18 tahun | v Hakim-Hakim 3 : 12-14 |
v Ehud memimpin Israel selama 80 tahun | v Hakim-Hakim 3 : 15-30 |
v Penindasan oleh orang Filistin (dalam jangka waktu yang tidak diketahui dengan pasti) | |
v Samgar (tidak diketahui pasti, kemungkinan hanya singkat masa pemerintahannya) | v Hakim-Hakim 3 : 31 |
v Penindasan oleh Yabin, Raja Kanaan di Hazor selama 20 tahun | v Hakim-Hakim 4 : 1-3 |
v Debora memimpin Israel selama 40 tahun | v Hakim-Hakim 4:4 – 5:31 |
v Penindasan oleh orang Midian selama 7 tahun | v Hakim-Hakim 6 : 1-6 |
v Gideon memimpin Israel selama 40 tahun | v Hakim-Hakim 6 : 7 – 8 : 32 |
v (Pemerintahan Abimelekh yang jahat, selama 3 – 4 tahun; bukan sebagai hakim) |
v Hakim-Hakim 8:33 – 9:57 |
v Tahun-tahun penindasan (tidak diketahui lamanya) | |
v Tola memimpin Israel selama 23 tahun | v Hakim-Hakim 10 : 1-2 |
v Tahun-tahun penindasan (tidak diketahui lamanya) | |
v Yair memimpin Israel selama 22 tahun | v Hakim-Hakim 10 : 3-5 |
v Penindasan oleh orang Amon dan Filistin selama 18 tahun | v Hakim-Hakim 10 : 6-10 |
v Yafet memimpin Israel selama 6 tahun *(1) | v Hakim-Hakim 11:1 – 12:7 |
v Tahun-tahun penindasan (tidak diketahui lamanya) | |
v Ebzan memimpin Israel selama 7 tahun | v Hakim-Hakim 12 : 8 – 10 |
v Tahun-tahun penindasan (tidak diketahui lamanya) | |
v Elon memimpin Israel selama 10 tahun | v Hakim-Hakim 12 : 11-12 |
v Tahun-tahun penindasan (tidak diketahui lamanya) | |
v Abdon memimpin Israel selama 8 tahun | v Hakim-Hakim 12 : 13-15 |
v Penindasan oleh orang Filistin selama 40 tahun | v Hakim-Hakim 13 ; 1 |
v Kelahiran dan masa kecil Simson | v Hakim-Hakim 13 : 2 – 25 |
v Rut menikahi Boas (Rut adalah nenek buyut dari Raja Daud); Kelahiran dan masa kecil Samuel | v Rut ; I Samuel 1 : 1 – 3 : 18 |
v Simson memimpin Israel selama 20 tahun | v Hakim-Hakim 14 : 1 – 16 : 31 |
v Tahun-tahun penindasan oleh orang Filistin (tidak diketahui lamanya) | |
v Samuel memimpin Israel (sebagai hakim yang terakhir) | v I Samuel 3 : 19 – 28 : 3 |
*(1) Menurut kitab Hakim-Hakim 11:26: pemerintahan Yefta dimulai tahun 1.106 S.M, 300 tahun setelah ummat Israel mendiami bagian timur Sungai Yordan (Trans Yordan) pada tahun 1.406 S.M., dengan asumsi bahwa tanggal dimulainya Exodus terjadi tahun 1.446 S.M. Catatan : mungkin saja terdapat beberapa hakim yang memerintah Israel dalam kurun waktu yang bersamaan, tetapi di wilayah tanah Israel yang berbeda-beda.
*(2) Tampaknya terdapat konflik kronologis antara Boas yang hidup pada jaman Hakim-Hakim, dan “Ibu nya” yang bernama Rahab, yang hidup pada jaman Yosua. Berdasarkan kitab Rut 4 :21 disebutkan bahwa Salmon adalah ayah dari Boas. Menurut Injil Matius 1 : 5, “Ibu” Boas bernama Rahab, seorang wanita penghibur, orang Kanaan yang tinggal di Yerikho. Tetapi Rahab hidup pada jaman Yosua, sekitar 250 -300 tahun sebelumnya. Bagaimanakah menerangkan perbedaan waktu tersebut? Mungkin saja Rahab adalah ibu Boas dalam artian bahwa ia merupakan nenek buyut dair Boas (sama seperti pengertian “bapa kami Abraham” didalam surat Roma 4 ;12 yang berarti “leluhur kami Abraham”). (Sumber : The Bible Knowledge Commentari on the Old Testament, by Walvoord and Zuck, copyright 1985, halaman 428).
Pelajaran dan Bacaan Alkitab Secara Kronologis mencoba menata peristiwa-peristiwa di Alkitab sesuai dengan kemungkinan urutan terjadinya peristiwa tersebut, agar dapat memahami Firman Tuhan dengan lebih baik lagi
“Mengatasi Kekacauan”
download versi word file : Renungan Harian Tgl 2 April 2017
Ketika terjadi kekacauan di dalam hidup kita, maka kita dapat merasakan hingar bingar dan kegilaan yang terjadi,dan tekanan yang diakibatkannya dapat menimbulkan sakit kepala yang hebat. Dalam keadaan demikian, mungkin kebanyakan dari kita akan kehilangan kesabaran, menjadi marah, kecewa atau mungkin juga ingin menyerah dan setidaknya menjauh dari kekacauan tersebut. Kita dapat menemukan jawaban dari Renungan Harian hari ini, tentang bagaimana menghindari kekacauan di dalam hidup kita.
Berdasarkan kitab Hakim-Hakim 17 : 6, Israel mengalami kekacauan karena mereka tidak memiliki seorang raja. TUHAN, Allah Israel yang seharusnya menjadi Raja atas hidup mereka, rupanya tidak dijadikan raja, karena setiap orang hanya ingin melakukan apa yang benar menurut pandangan mereka sendiri. Apa yang akan terjadi jika kita tidak memiliki hukum dan petunjuk moral yang harus dipatuhi? Tentunya akan terjadi kekacauan. Apakah keadaan seperti ini pernah terjadi dalam hidup kita? Apakah itu disebabkan karena kita tidak mau mengikuti kehendak Allah, Raja kita? Apakah hal tersebut terjadi oleh sebab kita menjauhi kebiasaan untuk membaca Alkitab secara teratur, berdoa, beribadah dan menyembah TUHAN di gereja, ataupun karena kita menjalani hidup sesuai keinginan kita sendiri? Kekacauan dalam hidup kita secara pribadi terjadi oleh sebab kita tidak mau menjalani kehidupan yang berdisiplin sesuai kehendak dan pimpinan Allah. Jika kita mau menjalani hidup yang berdisiplin di dalam kepatuhan kepada kehendak Allah, maka sangat mungkin bahwa kita akan berhasil dan memiliki kedamaian (setidaknya hal tersebut dapat kita alami secara pribadi).
Hakim-Hakim 17-21 mencatat peristiwa-peristiwa di Israel yang sebenarnya mengerikan, sangat buruk dan menyedihkan untuk dibaca. Kita tida tahu pasti mengapa kejadian-kejadian tersebut dimasukkan ke dalam kitab Hakim-Hakim, tetapi mungkin saja kejadian-kejadian tersebut dituliskan untuk menggambarkan betapa dalamnya kejatuhan dosa yang dilakukan ummat Israel dan juga menjadi sebab mengapa Allah mengijinkan bangsa-bangsa lain untuk menindas dan menghukum ummat Israel.
Di dalam kitab Hakim-Hakim 17, seorang yang bernama Mikha dari suku Efraim, mencuri uang perak milik ibunya, kemudian ia mengakuinya dan mendapat pengampunan dari ibu nya. Tetapi kemudian yang mengejutkan, sebagai imbalan atas pengakuan kesalahannya tersebut, maka ibu nya mengambil perak tersebut dan membayar seorang tukang perak untuk membuat patung berhala dari perak tersebut. Lalu ia memberikan patung tersebut kepada anaknya untuk disembah. Mungkin kita akan bertanya: mengapa ia berusaha menyenangkan hati anaknya dengan sikap yang jahat, yang seharusnya ia tahu bahwa hal tersebut merupakan dosa? Kita dapat melihat bahwa tampaknya ia tidak mengenal Allah. Sudah lama berlalu sejak Yosua dan generasi ke dua tua-tua Israel yang dibebaskan dari tanah Mesir, kini telah mati. Para pemimpin Israel generasi berikutnya, para imam dan orang tua telah gagal untuk membagikan iman percaya mereka kepada Allah Israel yang kudus dan Maha Kuasa; mereka telah gagal membagikan pengalaman sejarah tentang bagaimana Allah telah membebaskan mereka dari belenggu perbudakan di Mesir; mereka telah gagal untuk membagikan keajaiban-keajaiban besar yang telah dilakukan Allah bagi ummat Israel yang telah memelihara dan melindungi hidup mereka ketika berada di padang gurun; mereka telah gagal membagikan kemenangan-kemenangan gilang gemilang yang telah diberikan Allah kepada Israel; mereka telah gagal membagikan cerita tentan hukuman dan beban yang harus ditanggung akibat dosa dan ketidak-patuhan Israel kepada TUHAN, dan mereka telah gagal untuk memberi perintah dan petunjuk kepada anak-anak mereka untuk hidup patuh kepada Hukum-Hukum TUHAN (Hakim-Hakim 2 : 10-12). Tambahan pula, bukannya menghalau penduduk asli Kanaan dari Tanah Perjanjian tersebut, ummat Israel bahkan telah mengikuti dan mengambil budaya bangsa asing tersebut ke dalam kehidupan mereka, dan mengikuti pola hidup yang menyembah berhala-berhala mereka.
Lalu Mikha mengikuti perintah ibunya dan kemudian ia menunjuk salah satu dari anak-anaknya laki-laki untuk menjadi imam bagi keluarganya. Ketika seorang muda dari suku Lewi yang berasal dari Betlehem di Yudea datang ke rumah nya, Mikha membujuknya agar mau menjadi imam bagi keluarga mereka. Orang Lewi tersebut telah gagal juga ; seharusnya ia menegur Mikha atas penyembahan berhala yang dilakukannya, tetapi sebaliknya, ia melihat hal tersebut sebagai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Lalu orang Lewi tersebut menerima pakaian efod yang dibuat Mikha (tiruan yang sangat indah dari pakaian penutup dada yang biasa dikenakan oleh para imam), serta memperoleh berhala yang dijadikan obyek penyembahan di dalam keluarga Mikha (sebagai akibat pengaruh budaya yang diperoleh dari bangsa-bangsa asing yang tidak dihalau dari wilayah Israel). Maka orang muda suku Lewi tersebut kemudian menjadi imam atas keluarga Mikha sampai kemudian ia ditawari menjadi imam bagi seluruh suku Dan. Kemudian suku Dan mengambil imam yang ditahbiskan oleh Mikha tersebut, serta mengambil “illah” Mikha dari dirinya. Pemuda suku Lewi tersebut, yang mana seluruh kaum keluarganya telah didedikasikan untuk melayani dan menyembah Allah, ternyata tidak memimpin ummat Israel untuk menyembah TUHAN, melainkan telah melakukan penyembahan berhala. Bagaimana dengan diri kita? Apakah sebagai orang tua dan pemimpin Kristiani, kita telah memberi perintah dan petunjuk bagi anak-anak kita tentang Allah dan mengikuti jalan-jalanNya? Atau ternyata kita telah membiarkan dan menyebabkan hal-hal memburuk sehingga menjadi kekacauan?
Kehilangan petunjuk arah panduan hidup yang benar yang terjadi atas ummat Israel, telah menyebabkan kesesatan dan kejahatan yang besar Di dalam kitab Hakim-Hakim 19-21 terdapat pula cerita yang sangat mengerikan dan memprihatinkan tentang seorang Lewi yang lain. Ia memiliki seorang gundik (istri yang ke dua atau selain istri pertama), tetapi gundiknya tersebut bersikap tidak setia dan meninggalkannya. Ketika ia mendengar bahwa gundiknya tersebut telah kembali ke rumah orang tuanya, maka orang Lewi tersebut pergi ke rumah ayah mertuanya tersebut untuk membawa gundiknya kembali kepadanya. Setelah ayah mertuanya menunda selama hampir seminggu, kemudian akhirnya orang Lewi tersebut dapat pergi bersama gundiknya tersebut, dan segera hari menjadi malam sehingga tidak aman untuk melanjutkan perjalanan sampai ke daerah mereka. Oleh sebab itu, orang Lewi tersebut hendak bermalam di Gibea, sebuah kota suku Benyamin di Israel. Ia berpikir bahwa mereka akan aman untuk bermalam di sana, dan berpikir bahwa seluruh tanah Israel merupakan tempat yang damai dan aman. Tetapi kemudian sungguh mengerikan untuk melihat fakta bahwa kota suku Benyamin tersebut adalah tempat pemujaan berhala, penyimpangan dan pencemaran seksual, dan bahkan tempat terjadinya homoseksualitas. Karena merasa kurang aman jika orang Lewi tersebut harus bermalam di tengah kota, maka seorang laki-laki tua di kota tersebut kemudian menawarkan agar mereka dapat bermalam di rumahnya. Ternyata penduduk laki-laki kota Gibea adalah orang-orang yang jahat. Mereka mendatangi rumah orang tua tersebut dan meminta agar ia memberikan orang Lewi tersebut kepada mereka agar dapat melakukan hubungan homoseksual dengan orang Lewi tersebut. Lalu orang tua tersebut mencoba berkompromi dengan laki-laki yang jahat tersebut untuk melindungi tamu nya. Sungguh sulit dipercaya, kemudian orang tua tersebut menawarkan anak perempuannya yang masih perawan, beserta dengan gundik orang Lewi tersebut untuk memuaskan nafsu seks mereka. Kemudian ia membawa gundik orang Lewi tersebut kepada para laki-laki Gibea yang jahat tersebut (tetapi ia tidak jadi menawarkan anak gadisnya) agar mereka dapat melakukan apapun yang diinginkan terhadap gundik orang Lewi tersebut. Lalu mereka memperkosanya sepanjang malam, dan ia mati di depan pintu rumah orang tua tersebut. Orang Lewi tersebut sangat murka atas kejahatan orang-orang Gibea yang sangat kejam tersebut, dan kemudian (sulit dipercaya) ia memotong-motong bagian tubuh gundiknya tersebut menjadi dua belas potongan dan mengirimkannya ke seluruh tanah Israel. Suku-suku Israel yang lainnya tersebut menjadi sangat marah atas terjadinya kejahatan yang sangat keji tersebut di tanah Israel. Kemudian mereka menanyakan tentang peristiwa tersebut dan meminta agar orang yang bersalah dibawa kepada mereka untuk dibunuh, tetapi suku Benyamin mencoba membela mereka. Setelah terjadinya dua usaha yang sangat besar dan memakan korban untuk memerangi suku Benyamin, akhirnya TUHAN memberikan kemenangan kepada ummat Israel lainnya. Namun demikian, kemenangan tersebut menelan korban 38.000 nyawa orang Israel lainnya, dan lebih dari 25.000 orang dari suku Benyamin dan keluarga mereka. Mereka harus kehilangan banyak pahlawan-pahlawan yang gagah berani. Mungkin oleh sebab segala kekacauan, penyambahan berhala serta dosa-dosa seksual seperti itu lah yang telah menyebabkan Allah melakukan penghukuman atas ummatNya. Bangsa Israel perlu mengalami penderitaan atas penindasan musuh, sehingga akhirnya mereka terdesak untuk bertobat dan berteriak mohon pertolongan kepada Allah agar Ia mau memberikan seorang pembebas bagi ummat Israel.
Apakah kita mau mendengar dan patuh kepada TUHAN, atau sebaliknya, haruskah kita menerima hukuman Allah? Kekacauan dan dosa yang terjadi di dalam keluarga, kadang-kadang dapat mengakibatkan perpecahan dan kerusakan yang sangat sulit untuk diperbaiki. Jika kita tidak menginginkan kekacauan dan dosa yang dapat menghancurkan diri kita ataupun keluarga kita, maka kita perlu mempraktekkan pola hidup takut akan TUHAN; artinya kita harus hidup senantiasa menyenangkan hati TUHAN dan menolak ataupun tidak melakukan cara-cara hidup dunia yang penuh dosa.
Untuk Direnungkan dan Dilakukan :
- Kekacauan pribadi terjadi jika kita tidak menjalani pola hidup yang berdisiplin sesuai kehendak dan pimpinan Allah. Jika kita melakukan pola hidup yang berdisiplin, yang didasarkan atas ketaatan kepada perintah Allah, maka kita akan meraih keberhasilan hidup dan memperoleh damai Tuhan (setidaknya hal tersebut terjadi di dalam hidup kita) ;
- Para orang tua tidak boleh memanjakan ataupun berusaha menyenangkan hati anak-anak mereka (di segala usia) dengan sikap ataupun cara hidup yang berdosa. Orang tua harus selalu mengajarkan tentang sikap hidup yang takut akan TUHAN dan melakukan segala hal yang dikehendaki TUHAN , serta hidup di jalanNya ;
- Jika kita tidak menginginkan kekacauan dan dosa untuk menghan. curkan diri ataupun keluarga kita, maka kita perlu belajar menjalani hidup yang takut akan TUHAN. Hal tersebut berarti bahwa kita harus hidup yang senantiasa menyenangkan hati TUHAN,dan menolak serta menjauhkan diri dari segala cara hidup duniawi yang penuh dosa.
Pertanyaan Untuk Diskusi :
- Hari ini kita membaca kenyataan yang menyedihkan tentang kekacauan dan kerusakan moral yang terjadi atas ummat Israel, oleh karena mereka tidak mengakui dan menjadikan TUHAN sebagai Raja dalam hidup mereka, dan hanya ingin melakukan kehendaknya sendiri (Hakim-Hakim 17 :6). Bagaimana hal nya dengan kita ; apakah kita sungguh-sungguh sudah menjadikan Yesus sebagai Raja di dalam kehidupan kita? Atau seberapa bagiankah di dalam hidup kita, yang masih berada di bawah keinginan kita sendiri? Dalam hal-hal apa sajakah kita telah menempatkan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita?
- Perhatikanlah dengan lebih seksama, terdapat persamaan yang terjadi di dalam kitab Hakim-Hakim 19 dengan peristiwa Sodom dan Gomora di kitab Kejadian 19, dan kita belajar tentang adat kebiasaan sosial pada jaman itu untuk menghormati dan melindungi tamu/orang lain yang ada di dalam rumah dengan segala pengorbanan, untuk melawan beragam kejahatan seksual dan moral. Dalam masyarakat kita saat ini; apakah kita berani mempertahankan keyakinan moral yang benar yang berasal dari Alkitab, khususnya dalam hal seksualitas dan moralitas yang berkenan kepada Allah, di tengah-tengah arus dunia yang makin merosot? Bagaimana cara Anda membela prinsip-prinsip Alkitab yang benar berkenaan dengan kejahatan seksual ataupun penyimpangan peri laku seksual yang sedang marak terjadi di tengah masyarakat kita?
Ayat Hafalan Hari Ini :
- Ibrani 12 : 10 – 11 “(12:10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. (12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Shalom, selamat hari minggu, share yang sy dpt dari komprehensi persepsi yg nengalir dalam diri, klo boleh sy bri judul dari Roh Kudus, yg dibri utk sy sebagian dari Roh Yesus, yg Tuhan bri sbg penolong yg slama-lamanya ada dlm diri sy, sprt roti yg dipecah2 dibagi utk umat,sy dpt sebagian. Kekacauan datang dari pusat hati yg jauh dari Kasih Karuni, Hebrew 12:15 …. akar pait,rusuh kacau cemarkan segala2… sedangkan sebaliknya Tuhan Yesus mendidik kita, Titus2:12 …. Kasih karunia itu mendidik kita, tinggalkn ke-fasik-an yg tidak mo kenal Tuhan & keinginan DUNIA yg lenyapkan …. : keinginan mata sendiri, daging puas sendiri,angkuh diri sendiri krn sukses standard dunia! TINGGALKN ! tidak dibawa bawa kemana2 kita pergi. Balik kanan jalan! Tdk tempuh lagi jalanan lama. Lewat jalan baru dalam terang Tuhan yg sempurna, ibarat orang majus, stlh bri persembhn terbaik yg mrk punya trima terang Tuhan tdk lewat jalan yg semula di tempuh, jalan baru yg tibakan mrk selamat jauh dari rancangan jahat Raja Herod! Saat ini posisi dimana? Sprti tny di phonecell, posisimu dimana? Di tengah kacau2, dalam kasih karunia, di luar Tuhan Yesus, dalam ke-pait-an …, di rusuh2nya rancangan, di kuasai hawa nafsu sprt si Esau? yang mana kamu yang benar2 kamu? Atau pusat hatimu itu GUE BANGET? simpulnya tali : selfcenteredness itu against God centeredness dan hidup ini bukan pilihan bebas di out bond tanpa marka2 yg jelas utk di tangkap, bagaimana menolong org lain ketemu marka2 itu Tuhan minta sy bekerjasama dgn DIA, usaha ada pada sy, Kuasa ada pada Tuhan. Bukan pula super market bebas comot sesuai ego, tersedia segala pilihan. Bgmn tangkap suara Tuhan Yesus via Alkitab yg slalu menjawab! Lomba peka? Yg di tulis Matius agak lain dgm Markus, atw saksi2 hidup zaman Yesus. Kita yg baca semua dapat banyak info bisa sempurna, daya tangkap mrk beda2, saat kini, daya tangkap sy? Lebih berkualitas atw malah bebal banget susah ngerti? Dominus flevus, Yesus masih tangisi daya tangkap kita? Lukas 19:41-42 MARI EVALUASI TANAH SUBUR @ Selamat praktekkan Firman Tuhan, Ebenezer