“Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.”
(Mazmur 40:2)
Bagi beberapa orang, menanti merupakan hal yang sulit dilakukan dan sangat membosankan karena menuntut kesabaran dan disiplin yang besar. Bagi orang beriman, menanti berhubungan erat dengan kedewasaan mental dan spiritual. Berhubungan dengan “menanti,” orang percaya, umat Tuhan, dikenal sebagai orang-orang yang menantikan Tuhan. Orang beriman yang belajar menanti tidak akan dikejar-kejar atau diperbudak oleh hal-hal yang mendesak, sebab telah tahu apa yang hakiki dan penting. Iman, harapan, dan kasihlah yang membuat kita mampu menempatkan semua hal dalam hidup ini dalam nilai dan perspektif ilahi.
Ketika kita melihat nas Mazmur ini, pemazmur melukiskan pengalaman hidupnya ketika ia jatuh dalam jerat dosa dan menanti-nantikan Tuhan. Bagi pemazmur, dosa seumpama lumpur hidup yang menghisap orang yang jatuh ke dalamnya untuk mati terbenam hidup-hidup. Semakin keras orang itu berusaha keluar, maka ia akan semakin terhisap ke dalam lumpur itu. Hanya jika ada pertolongan dari luar sajalah, orang yang jatuh dalam lumpur itu akan diselamatkan. Inilah penantian yang sekaligus menunjukkan bahwa usaha manusia jelas tidak akan mampu untuk menyelesaikan masalah dosa.
Allah tidak hanya mendengar teriakan pemazmur minta tolong, Ia bahkan menjenguk dan mengangkat si pemazmur itu dari lubang kebinasaan. Sudah banyak sekali kebaikan dan perbuatan Allah untuk kita, orang beriman. Kebaikan kasih Allah mencapai klimaksnya pada kedatangan pertama Sang Juruselamat. Ini menunjukkan bahwa Allah menggenapi janji keselamatan yang dinantikan manusia. Penggenapan janji Allah tentu tidak hanya sampai di sini, karena penggenapan pertama ini membawa kita masuk ke dalam penantian yang terbesar, yaitu kedatangan-Nya kedua kali.
Marilah, saudara, sebagai orang beriman, kita dengan tekun menanti, tidak hanya menanti kedatangan-Nya tetapi juga menanti pertolongan Tuhan dalam segala persoalan yang kita hadapi di dunia ini. Seperti sang pemazmur yang senantiasa menanti pertolongan Tuhan hingga pertolongan itu menjadi nyata.
(KS13022025)
Pokok Doa GBIK:
- Berdoa untuk jemaat GBIK yang sakit agar segala penyakit dapat disembuhkan oleh kuasa Tuhan.
- Berdoa untuk Panitia Kunjungan agar jemaat yang dikunjungi dapat merasakan kasih Tuhan melalui gereja-Nya.
- Doakan agar semua anggota DPR, MPR, dan kabinet dapat bekerja sama untuk kemajuan Indonesia.
Pokok Doa BPW Pemuridan, Sidikalang, Dairi – Sumatera Utara
- Berdoa supaya semua kegiatan gereja dapat di aktifkan lagi : KPW, KMBI, Jam Doa, Sabtu Ceria.
- Berdoa untuk jemaat yang sedang sakit : Bu Samuel Paradongan (Ibu Gembala).
- Doakan pelayanan Bp. Samuel Paradongan Purba sebagai GS beserta keluarga supaya diberikan hikmat dan kemampuan dalam melayani jemaat. Berdoa juga supaya Tuhan Yesus berikan kesehatan serta berkat yang cukup untuk memenuhi keperluan pelayanan jemaat dan keluarga.