“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: ‘Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”
(Lukas 2:10-12)
Apa yang telah Anda persiapkan dalam menyambut Natal tahun ini? Ada banyak cara yang dilakukan orang dalam menyambut Natal. Ada yang sejak bulan November telah memasang pohon Natal lengkap dengan hiasan lampu serta pernak-pernik, yang menjadikannya meriah. Ada juga yang membuat kartu Natal di komputer mereka untuk dikirim melalui e-mail atau WA ke keluarga serta teman-teman mereka. Ada yang sudah mulai memesan kue yang akan mereka bagikan kepada keluarga atau kenalan mereka. Bahkan banyak yang sudah memesan kamar-kamar di hotel untuk liburan Natal bersama keluarga. Masih banyak cara lain lagi yang direncanakan orang untuk mengungkapkan rasa sukacita mereka menyambut Natal.
Penulis sekali lagi bertanya kepada Anda: Apa yang Anda lakukan dalam menyambut Natal tahun 2024 ini? Apa yang menjadi pusat perhatian Anda dalam menyambut Natal? Kalau kita membaca firman Tuhan yang memberitakan tentang peristiwa Natal, maka yang menjadi pusat pemberitaan Natal adalah Tuhan Yesus. Tanpa Tuhan Yesus, tidak ada Natal. Sayang sekali banyak orang ingin menghilangkan Tuhan Yesus dari dalam Natal dan menjadikan Natal sebagai perayaan yang bersifat sekuler atau duniawi.
Nah, sebagai orang Kristen, bagaimana kita memastikan bahwa kita menjaga agar Tuhan Yesus tetap menjadi pusat pada saat kita merayakan Natal, terutama ketika kita hidup dalam budaya materialisme dan sekuler ini? Untuk bisa tetap mempertahankan Tuhan Yesus dalam merayakan Natal, hal yang sebaiknya kita lakukan adalah:
Sikap yang benar.
Supaya Tuhan Yesus tetap menjadi pusat kita dalam menyambut Natal, diperlukan sikap yang benar dalam beribadah. Dalam Matius 2:1-2 tertulis:
“Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: ‘Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.’”
Dari firman Tuhan ini, kita membaca bahwa melalui bintang, Tuhan menuntun orang-orang majus itu pergi mencari Yesus, Raja yang baru lahir. Mereka datang untuk menyembah Yesus.
Sikap yang benar dalam mengucap syukur.
Supaya Tuhan Yesus tetap menjadi pusat saat kita menyambut Natal, diperlukan sikap yang benar dalam mengucap syukur. Mengucap syukur adalah bagian yang sangat penting dalam merayakan Natal. Kita mengucap syukur karena Kristus datang untuk menjadi Juruselamat kita. Ketika Malaikat Tuhan memberitakan kelahiran Yesus kepada para gembala, malaikat itu berkata kepada mereka:
“Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
Kelahiran Yesus merupakan kesukaan besar untuk kita! Tuhan Yesus berfirman:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yohanes 3:16-18)
Menempatkan Yesus sebagai Tuhan dan Raja.
Agar Tuhan Yesus tetap menjadi pusat dalam merayakan Natal, kita perlu menempatkan Yesus sebagai Tuhan dan Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuan. Ketika orang majus pergi mencari Yesus, mereka mempersiapkan persembahan berupa emas, kemenyan, dan mur. Ketiga macam persembahan tersebut menyatakan bahwa orang-orang majus ini menerima Yesus sebagai:
Raja Agung (dilambangkan dengan emas),
Imam Agung (dilambangkan dengan kemenyan), dan
Kematian serta kebangkitan-Nya yang Agung (dilambangkan dengan mur).
Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang dikasihi Kristus, jadikanlah Tuhan Yesus sebagai pusat dalam perayaan Natal Anda.
(JET06122024)
Pokok Doa GBIK:
- Berdoa untuk jemaat yang lemah iman dan keragu-raguan supaya diberikan kekuatan iman dan pencerahan supaya tetap berpegang teguh pada keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus.
- Berdoa untuk koster gereja dan security gereja supaya diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjaga kebersihan, kerapihan dan keamanan gereja.
- Berdoa untuk Kementerian Pendidikan supaya memperhatikan juga guru honorer dan sekolah yang berada di daerah terpencil supaya pendidikan Indonesia dapat merata di seluruh pelosok Indonesia.
Pokok Doa TPW FILADELFIA, Todokuiha, Halmahera Utara
- Berdoa untuk pelayanan dan kesehatan Sdr Fredy di TPW Filadelfia.
- Berdoa untuk Penjangkauan dan Penginjilan melalui KPW tiap sebulan sekali dan ibadah doa.
- Doakan anak-anak yang sudah tidak lama datang Sekolah Minggu boleh datang kembali.