
“Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.” “
(Yesaya 6:2-4)
Mari membuka Kitab Yesaya pasal 6 dan renungan SRHI kita hari ini berjudul Allah itu Suci atau Kudus. Sebagai orang Kristen, kita sudah terbiasa dengan istilah suci atau kudus. Dalam gereja tertentu, ketika kita masuk ke gedung gereja tersebut tersedia air yang mereka sebut “air Suci”. Ada juga gereja yang ketika putra atau putri mereka sudah berumur 8 tahun, anak itu akan mengikuti “Perjamuan Kudus yang pertama”. Bagi kita orang Baptis kita mengenal “Perjamuan Tuhan” yang bagi gereja lain lebih lazim menyebutnya “Perjamuan Kudus atau Perjamuan Suci”. Selain itu ketika sepasang muda mudi Kristen melangsungkan pernikahan mereka di gereja, kita mengenal istilah “Pernikahan Kudus”. Lalu ketika orang Kristen memiliki uang yang cukup, dan mereka mengikuti perjalanan wisata ke Israel mereka menyebutya tour ke“Tanah Suci”. Apakah kita sungguh-sungguh mengerti arti sebenarnya dari kata “Suci atau Kudus”?
Seringkali orang menggambarkan kata kudus atau suci dengan orang yang berjubah, memakai sandal, berambut panjang, berjanggut, sering berpuasa, bangun pagi-pagi benar, berdoa berjam-jam, selalu serius, dan hidupnya menyendiri. Mengapa banyak orang berpikir demikian? Karena kita dipengaruhi oleh gambar Tuhan Yesus yang digambarkan sebagai seorang yang memakai sandal, berjubah panjang dan berambut panjang. Atau kita dipengaruhi dengan pakaian seorang Imam atau Pendeta yang memakai jubah panjang /toga dan berkalung salib.
Dalam Kitab Yesaya pasal 6:2-3 tertulis bahwa ketika Yesaya masuk ke Bait Suci, ia melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.: “Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Seruan para Serafim itu, mereka menyatakan bahwa Allah itu kudus.
Pernyataan serupa terdapat juga dalam Kitab Wahyu pasal 4 ketika Tuhan Yesus memberi penglihatan kepada Rasul Yohanes di Pulau Patmos. Dia dikuasai oleh Roh. Dia melihat sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seseorang . Orang itu tampak bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. Dan ada empat makhluk masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” (Wahyu 4:1-8)
Pembaca SRHI yang dikasihi Tuhan, mengapa para Serafim dan empat mahluk bersayap itu berseru: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Kata kudus diulang sampai tiga kali mempunyai arti yang sangat penting. Dalam Alkitab ada beberapa kata sebutan untuk Allah. Misalnya Allah itu Maha kasih, Maha kuasa, Maha hadir, Maha Pengampun, Maha adil dan beberapa lagi. Tetapi hanya Allah sebagai Allah yang Kudus, yang mendapat pengulangan tiga kali. Atribut yang lain tidak ada yang diulangi sampai tiga kali. Ini menyatakan kepada kita bahwa Kekudusan Allah sangat istimewa /sangat special. Dalam Kitab Yesaya ada 30 kali Allah disebut sebagai Allah yang kudus dan dalam seluruh Alkitab ada 627 kali Allah disebut sebagai Allah yang Kudus –Allah yang Suci. Mari kita menyembah Allah dengan kesungguhan hati dan penuh hormat, karena DIA adalah Allah yang Kudus.
(JET10032023)
Pokok Doa:
- Berdoa untuk seluruh kepanitiaan GBIK, Diakon dan Gembala Sidang supaya selalu dapat bekerjasama dalam pelayanan dg kerendahan hati untuk pertumbuhan iman jemaat GBIK;
- Berdoa untuk kegiatan Doa Semalaman tgl. 22 – 23 Maret 2023 supaya berjalan dengan baik. Para pelayan yang bertugas dan jemaat diberikan kerinduan dan kesehatan dalam mengikuti doa semalaman nanti;
- Berdoa untuk panitia mimbar supaya diberikan hikmat dan petunjuk dalam melaksanakan tugasnya mencari gembala sidang GBIK yang baru.
Pokok Doa BPW SUMUR BANDUNG, Lampung Timur
- Bersyukur untuk Kegiatan PBI, WBI, KMBI Gabungan Gereja gereja Baptis Indonesia Rayon Timur di BPW Sumur Bandung terlaksana dengan baik;
- Bersyukur untuk Program Rutin Gereja Pemeriksaan Kesehatan untuk jemaat setiap bulan;
- Bersyukur untuk program Diakonia untuk jemaat yang kurang Mampu dapat direalisasikan setiap bulannya.