SRHI 8 APR 21 – KEBANGKITAN-NYA MEMBERI HARAPAN UMAT MANUSIA

“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.”
(1 Kor. 15:14)

Gereja kita pada ibadah Jumat Agung telah mengadakan upacara agung gereja yaitu Perjamuan Tuhan. Jumat Agung merupakan peringatan akan kematian Tuhan Yesus sebagai bentuk kasih-Nya kepada umat manusia. Meskipun demikian, peristiwa kematian Tuhan tidak memiliki makna apa-apa kalau Ia tidak bangkit. Mengapa demikian? Karena jika Tuhan Yesus tidak bangkit dari antara orang mati maka sia-sialah pemberitaan Injil dan kepercayaan kita kepada-Nya (1 Kor. 15:14).

Yohanes 11:25 ”Jawab Yesus: Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati …” Paskah bukanlah tentang telur berwarna-warni seperti yang dilakukan oleh anak-anak sekolah minggu kita (Paskah Sekolah Minggu), memakai baju berwarna cerah, atau menikmati hidangan besar tetapi Paskah adalah tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Bagi sebagian orang, Paskah adalah hari spesial, hari dimana mereka bisa menghabiskannya bersama keluarga dan teman-teman. Tapi bagi yang lain Paskah menjadi hari yang menyedihkan, karena Paskah mengingatkan mereka akan orang-orang terkasih yang telah meninggalkan mereka dan yang begitu mereka rindukan. Kematian tampak begitu kejam, begitu keras, dan bagaikan akhir dari segalanya. Itulah yang para murid rasakan ketika mereka melihat Tuhan, yang demi mengikut Dia mereka rela meninggalkan segalanya, tengah tergantung di kayu salib. Hati mereka hancur. Kematian telah menghancurkan mereka. Ketika mereka mengenang kenangan bersama-Nya, mereka teringat satu peristiwa dan satu pernyataan penting yang Yesus buat sebelum Dia pergi. Mereka ingat Yesus berdiri di makam sahabat-Nya, Lazarus. Mereka ingat Yesus melakukan sesuatu yang sama sekali tak terduga: Ia menangis (Lihat Yoh. 11:35). Yesus menangis, karena Dia tahu kematian bukanlah bagian dari rencana Allah yang semula. Pada mulanya, umat manusia tidak diciptakan untuk menjadi tua, sakit, menderita, bahkan mati. Tetapi karena dosa memasukinya, dan kematian adalah konsekuensinya, umat manusia akan mati. Yesus menangis karena hal itu menghancurkan hati-Nya.

Tetapi Dia berdiri disana, dikubur Lazarus, menyampaikan pesan yang penuh harapan ini: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati (Yoh. 11:25)”. Kematian bukanlah akhir. Dan kebangkitan Yesus Kristus telah membuktikan hal itu. Jika kita telah meletakkan iman di dalam Kristus, maka Paskah menandakan jika kita akan hidup selamanya di hadirat Allah. Dan Paskah membawa harapan bagi orang yang telah hancur hatinya oleh kematian. Amin, Tuhan Yesus memberkati.
(AP08042021)

Pokok Doa:

  1. Mari berdoa bagi jemaat yang sedang mengalami penurunan kesehatan maupun pemulihan kesehatan beberapa jemaat yang sudah lanjut usia;
  2. Mari Berdoa bagi Orang-orang yang terkena musibah yang sampai saat ini belum mendapatkan bantuan. Terutama daerah yang terkena Badai Siklon Tropis Seroja di NTT.