SRHI 27 OKT 20 – JANGAN MINDER KARENA MUDA, SEBAB TUHAN MEMAKAI PEMUDA UNTUK MISI-NYA

“Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.””
(Yun. 3:3-4)

Ketika Allah memulai sesuatu, Ia sering menggunakan remaja atau muda-mudi. Samuel menjadi seorang nabi ketika ia masih kecil. Timotius menjadi pemimpin umat di Efesus ketika ia masih muda. Bahkan Rasul Yohanes yang besarpun, yang menulis Injil Yohanes serta kitab Wahyu, masih remaja ketika Yesus mengundangnya untuk meninggalkan segalanya dan menjadi murid-Nya. Malah, Yesus sendiri masih sangat muda ketika pertama kalinya Ia diakui sebagai seorang pemimpin besar. Sepanjang sejarah gereja, terdapat juga daftar pemimpin remaja yang tiada habis-habisnya, antara lain: Santo Augustine, John Wesley, John Calvin, Charles Spurgeon, dan lain sebagainya. Mungkin kita kita bahkan tidak mengenal nama-nama ini, tetapi secara nyata mereka semua adalah pemimpin besar. Mengapa penulis harus mengangkat tokoh-tokoh di atas dalam Santapan Rohani Hari Ini (SRHI) GBIK kali? Karena penulis ingin memberikan nasihat kepada kaum remaja dan muda-mudi GBIK dalam pecan Pemuda tahun 2020 ini untuk tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah yang sudah diberikan kepada setiap remaja dan muda-mudi GBIK seperti halnya nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus yang dianggap sebagai rekan sepelayanan “Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima” (2 Kor. 6:1).

Nasihat firman Tuhan di atas sangat bagus dan perlu didengungkan kembali oleh gereja kepada jemaat, khususnya untuk remaja dan kamu muda-mudi supaya tidak kehilangan generasi gereja atau opini jemaat atau remaja serta muda-mudi gereja yang merasa tidak layak untuk menjadi pelayan bahkan pemimpin gereja dengan berbagai alasan yang ada. Sebagai remaja dan kaum muda-mudi Kristen, janganlah tidak mau melayani Tuhan oleh karena merasa tidak mampu, masih belum sempurna atau berbagai alasan lainnya. Tuhan hanya menggunakan orang-orang yang tidak sempurna. Jika Tuhan hanya menggunakan orang yang sempurna, maka tidak akan ada persoalan yang dapat diselesaikan karena di dunia ini tidak ada orang yang sempurna. Namun jika setiap kita, khususnya remaja dan muda-mudi sadar akan hal itu, bertobat dan bersedia dipakai Allah untuk misi-Nya, maka Ia akan menggunakan setiap kita tanpa memandang masa lalu kita. Dalam khotbah hari Minggu lalu, diceritakan bahwa Yunus adalah orang biasa yang bahkan menolak perintah dan kehendak Allah, tetapi Tuhan memberikan kesempatan kedua dan akhirnya Yunus melakukan perintah dan kehendak Allah. Dan yang menarik lagi adalah meskipun Yunus menaati kehendak Allah, ia menjalankan tugasnya itu dengan sangat buruk, tetapi lagi-lagi Allah tetap memakainya untuk melayani-Nya. Tuhan memberi Yunus amanat: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan” (Yun. 3:4). Pesan yang disampaikan Yunus ini sangat sederhana namun telah membawa kebangunan rohani yang sangat besar yang pernah ada dalam sejarah. Dengan rendah hati, sebuah kota besar berpaling kepada Allah. Dan ini sungguh mukjizat besar yang melebihi mukjizat Yunus tidak mati di dalam perut ikan dan mengeluarkan Yunus dari dalam perut ikan.

Dari sini kita semakin sadar bahwa Tuhan terlalu sabar terhadap orang yang dikasihi-Nya meskipun seringkali kita tidak mengasihi Tuhan. Tuhan bisa saja memakai setiap orang yang sederhana, yang tidak sempurna dan Ia juga tidak akan pernah menyerah kepada ego kita untuk sebuah misi besar-Nya. Karena yang Tuhan kehendaki bagi umat manusia adalah supaya semua orang tidak binasa melainkan berbalik, bertobat dan beroleh keselamatan daripada Tuhan (Yoh. 3:16; 2 Ptr. 3:9), serta mengakui bahwa Dia, Yesus Kristus adalah satu-satunya Tuhan dan Juruselamat manusia (Flp. 2:10-11). Mari para remaja dan kaum muda-mudi GBIK, jangan merasa malu, kecil, tidak mampu, bahkan merasa tidak sempurna karena usia atau masa lalu kalian, sebab Tuhan mau memakai anak muda seperti Yunus untuk menjadi pelayan dan sebagai pengingat siapa saja ketika orang lain sudah tidak peka akan peringatan dan perintah Tuhan (Yun. 3:3-4). Amin, Tuhan Yesus memberkati.
(AP27102020)

Pokok Doa:

  1. Doakan kondisi perekonomian Dunia , kiranya bisa membaik;
  2. Doakan bagi pekerjaan di masyarakat yang tertunda karena pandemik, kiranya di beri hikmat dalam mengatasinya dan dapat diselesaikan;
  3. Doakan pelayanan pemuda di WBI dan PBI.