SRHI 30 MAR 20 – GONCANG, DATANG DAN TENANG

Lukas 8:22-25 ~ Angin Ribut Diredakan

8:22 Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang danau.” Lalu bertolaklah mereka. 8:23 Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan air dan mereka berada dalam bahaya. 8:24 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Guru, Guru, kita binasa!” Iapun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi teduh. 8:25 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Di manakah kepercayaanmu?” Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?”

GONCANG, DATANG DAN TENANG

Kehidupan itu seperti orang yang sedang melakukan perjalanan menuju ke suatu tempat yang dituju. Ada saat-saat menyenangkan, tetapi terkadang ada saatnya mengalami ketegangan yang luar biasa. Di saat-saat seperti itulah suka dan duka datang silih berganti. Di saat suka kita bahagia, di saat tegang apakah kita bisa merasakan bahagia?

Bacalah Lukas 8:22-25. Para murid yang berlayar naik perahu bersama Tuhan Yesus, walaupun capek setelah sehari-harian bekerja melayani, tetap bersukacita sambil menikmati indahnya danau Tiberias. Sementara para murid menikmati perjalanan, Tuhan Yesus tertidur di bagian belakang perahu. Tiba-tiba angin taufan datang, perahu goncang hingga hampir tenggelam. Kepanikan terjadi di antara para murid, kemudian mereka membangunkan Tuhan Yesus yang tertidur pulas, melaporkan bahwa mereka semua akan binasa karena badai tersebut. Lalu Tuhan Yesus datang menemui para murid yang ketakutan. Melihat kondisi danau yang begitu mencekam dan apalagi dilihat-Nya semua murid dalam ketegangan yang amat sangat, secepat pula Ia bertindak dengan menghardik angina dan air yang mengamuk supaya berhenti dari amukannya. Seketika itu juga danau menjadi teduh dan tenang.

Hidup ini menyenangkan dan dapat kita jalani dengan penuh sukacita di saat semua berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tetapi manakala badai menerjang, persoalan-persoalan silih berganti singgah dalam hidup kita, hidup ini bisa goncang. Di saat seperti itulah tidak ada cara lain bagi kita anak-anak Tuhan, lari kepada Sang Kristus yang menjadi kota benteng dan batu pertahanan kita. Dia tidak akan melupakan kita, Dia tidak akan meninggalkan kita. Dia datang dengan pertolongan yang nyata. Di saat Dia datang, Dia menawarkan solusi yang tepat dalam prahara hidup kita sesuai dengan cara dan kuasa-Nya. Melalui apa yang dilakukan itulah, cepat atau lambat gemuruh yang terjadi dalam hidup kita Dia perintahkan supaya diam dan berhenti. Akibatnya hidup kita menjadi tenang, dan kita tidak mengalami ketakutan lagi.

Apabila ombak hidup kita goncang, pastikan Tuhan Yesus datang melawat kita, maka hidup kita kembali tenang. Tuhan Yesus memberkati. (RI3032020)