RENUNGAN BULETIN MINGGU PERTAMA JAN-2020

SEBERAPA BAIK KITA MENGENAL YESUS

(Flp. 3:10)

 

Kata kerja “mengenal” memiliki makna yang paling ringan adalah mengetahui atau mengerti, artinya jika orang sudah mengetahui dan mengerti apa itu, siapa itu, berarti orang tersebut telah mengenalnya. Padahal di dunia ini ada banyak hal yang harus kita tahu, harus kita mengerti, sehingga pengetahuan dan pengertian kita tentang sesuatu itu bervariasi bobotnya/kadarnya. Misalnya banyak orang mengenal isteri saya, tetapi saya lebih banyak mengenalnya dari pada banyak orang tersebut. Pengenalan kita terhadap sesuatu yang ada di sekitar kita, semakin hari akan semakin dalam seiring dengan kwalitas pengenalan kita.

Dalam tulisannya di Filipi 3:10-11 mengatakan, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya, dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” Memang Paulus hidup sezaman dengan Tuhan Yesus, tetapi tidak ada catatan yang menyatakan bahwa dia pernah bertemu dengan Tuhan Yesus secara fisik. Namun kita mengetahui dari catatan-catatan yang ditinggalkannya, ia sangat mengenal Tuhan Yesus dalam kadar pengenalan yang bukan biasa saja, melainkan mengenal Tuhan Yesus dengan kwalitas yang istimewa. Pengenalan yang seperti apa ? Perhatikanlah penjelasan berikut ini.

  • 1. Mengenal kuasa kebangkitan-Nya. Di sini Paulus ingin menyampaikan hakekat kekristenan yang sesungguhnya. Kekristenan pada hakekatnya adalah kelepasan dari dosa sebagai buah dari pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Kristus sendiri telah membuktikan kemenangannya dengan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Kristus sendiri menyadari bahwa kehadirannya di dunia ini untuk menderita dan mendapatkan hukuman mati (Mat. 16:21; 17:22-23; 20:17-18; 26:1-2) dalam rangka menebus umat manusia dari segala dosa-dosanya (Yoh. 1:29) “Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.” 1Yoh. 3:5). Kebangkitan-Nya memiliki kuasa untuk menghapus dosa siapapun yang percaya keada-Nya. Hal inilah yang harus kita kenal dengan baik dari Sang Kristus Yesus. Namun pengenalan ini janganlah sekedar pengenalan, tetapi hendaknya harus mau/rela mati bagi Kristus dan bangkit bagi Kristus dalam kehidupan kita. Untuk hal ini yang diperlukan hanya satu yakni pembaharuan hidup, hidup yang semakin serupa dengan Krisus.
  • 2. Mengenal persekutuan dalam penderitaan-Nya. Paulus ingin supaya kita tidak hanya mengenal kebangkitan-Nya saja yang membawa kita kepada kemenangan dari dosa. Paulus ingin agar kita mengenal juga bahwa kuasa kebangkitan-Nya yang mampu menghapus dosa-dosa manusia yang percaya kepada-Nya, harus dilewati melalui perjuangan dalam penderitaan-Nya. “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp. 2:8). Mengenal penderitaan-Nya harus diikuti dengan kerelaan untuk menerima hal yang sama, rela menderita sekalipun dianiaya sedemikian rupa, rela menyangkal diri sekalipun melakukan perintah-Nya bertentangan dengan kehendak diri, bahkan rela memanggul salib Kristus dalam kehidupan sehari-hari kita.

Mengenal akan kedua hal tersebut akan mendorong kita untuk menjadi serupa dengan Dia dalam segala hal, supaya pada akhirnya kita pun beroleh kebangkitan dari antara kematian kita (Flp. 3:11). Inlah hakekat kekristenan yang sesungguhnya yang harus kita kenal, kita mengerti dan kita jalani bersama-sama dengan Kristus Sang Penuntun langkah hidup kita. Tuhan Yesus memberkati, Amin.